Arsip Tag: Kupang

KPP Pratama Kupang Gelar Kegiatan BDS

NTT AKTUAL. KUPANG. Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang menggelar kegiatan Business Development Services (BDS) bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), Kamis (25/5/2023). Kegiatan tersebut dilaksanakan secara luring di Aula Gedung Keuangan Negara Kupang.

Kegiatan yang diselenggarakan mulai pukul 14.00 WITA ini, dihadiri lebih dari 100 UMKM yang tergabung dalam UMKM binaan Bank Mandiri, Kontak Kerukunan Sosial (K2S) Keluarga Jawa Kupang, UMKM binaan Kementerian Keuangan di wilayah Kupang dan peserta UMKM yang mendaftar secara mandiri melalui media sosial KPP Pratama Kupang.

Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk sinergi unit vertikal Kementerian Keuangan yang terdiri dari KPP Pratama Kupang, Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Kupang, Kantor Pengawasan dan Pelayanan Bea dan Cukai (KPPBC) Tipe Madya Pabean C Kupang, Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kupang, dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Provinsi Nusa Tenggara Timur, dalam Pemberdayaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah melalui Program UMKM Kemenkeu Satu.  

Adapun kegiatan BDS tahun ini mengusung tema “Bersama Kemenkeu, UMKM Nusa Tenggara Timur Makin Maju”.

Kepala KPP Pratama Kupang Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa acara ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada pelaku UMKM terkait regulasi, kualitas produk, modal, dan pemasaran sehingga dapat meningkatkan produktivitas para pelaku UMKM. 

“Diharapkan kegiatan ini dapat menambah wawasan bagi para pelaku UMKM sehingga dapat berdampak meningkatnya omset penjualan,” jelas Ayu.

Selain itu, Ayu juga mengungkapkan bahwa program BDS ini merupakan wadah untuk memberikan pembinaan dan pengawasan kepada Wajib Pajak UMKM dalam pengembangan usahanya secara berkesinambungan serta diharapkan dapat meningkatkan kesadaran (awareness), keterikatan (engagement), dan kepatuhan (compliance) terhadap pajak.

KPP Pratama Kupang menggandeng beberapa narasumber yaitu dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Kupang, Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Nusa Tenggara Timur, La Moringa, Bank Mandiri, dan Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Kupang.

Pada sesi pemaparan materi, dibawakan materi terkait Perseroan Perorangan oleh Erni Mamo Li, S.H., M.Hum. selaku Kepala Bidang Pelayanan Hukum Kantor Wilayah Kemenkumham NTT, selanjutnya materi terkait Nomor Induk Berusaha (NIB) yang disampaikan oleh Penina N.A. Lauata, SSTP, MM, Penata Perizinan Ahli Madya pada DPMPTSP Kota Kupang, dan dilanjutkan oleh dr. Andree Hartanto, Sp.OG selaku CEO La Moringa Indonesia tentang kewirausahaan dan motivasi. 

“Kita sebagai wirausaha harus melihat sesuatu memakai kacamata entrepreneur. Semua hal bisa menjadi produk yang memiliki nilai jual tinggi jika kita dapat mengolah, mengemas, dan memasarkan produk tersebut dengan baik,” tutur Andree.

Selain itu, Zuzy Popyani, Micro Banking Cluster Manager PT Bank Mandiri Area Kupang turut menyampikan materi tentang Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan materi terakhir tentang Lelang UMKM oleh Asmatriadi Anwar, Fungsional Pelelang KPKNL Kupang.

Pada acara BDS tersebut KPP Pratama Kupang juga menyampaikan informasi sekaligus mengajak peserta untuk dapat bergabung dalam Program Lopo UMKM KPP Pratama Kupang yang telah berjalan selama kurang lebih satu tahun. Saat ini, produk-produk dari UMKM yang telah bergabung dengan Lopo UMKM dipajang di Tempat Pelayanan Terpadu KPP Pratama Kupang dan dapat diakses oleh masyarakat secara daring melalui Situs Layanan Online Satu Pintu KPP Pratana Kupang pada laman instabio.cc/pajakkupang.

UMKM yang bergabung pada program ini akan memperoleh sejumlah fasilitas seperti promosi produk secara luring dan daring, akses memperoleh informasi kegiatan sharing session yang diadakan KPP Pratama Kupang, kerja sama pada kegiatan-kegiatan KPP Pratama Kupang, menjadi Wajib Pajak role model, hingga fasilitas lainnya untuk mendukung kemudahan usaha UMKM. 

“Program Lopo UMKM, kegiatan BDS, dan kegiatan lain nantinya yang melibatkan pelaku UMKM  merupakan wujud komitmen KPP Pratama Kupang dan bentuk dukungan nyata kepada pelaku UMKM selaku penggerak ekonomi nasional agar terus mengembangkan usahanya,” ujar Ayu.

Selain itu, pada kegiatan BDS ini, Ayu turut mensosialisasikan upaya KPP Pratama Kupang dalam membangun Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (ZI-WBBM). Ayu menuturkan upaya tersebut bertujuan untuk mempercepat road map reformasi birokrasi.

“Kami berkomitmen mencapai tujuan ini melalui pencegahan korupsi dan pengingkatan kualitas pelayanan publik,” ungkap Ayu.

Ayu pun turut meminta dukungan dan kerja sama dari para peserta, para Wajib Pajak, seluruh stakeholder KPP Pratama Kupang untuk membantu KPP Pratama Kupang mewujudkan Zona Integritas menuju Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. (*)

Gaungkan NIK-NPWP, Kanwil DJP Nusa Tenggara dan KPP Kupang Gelar Media Gathering

NTT AKTUAL. KUPANG. Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Nusa Tenggara bersama Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang menggelar Media Gathering dengan mengundang  perwakilan media yang terdiri dari media cetak, media online, radio, serta televisi di Subasuka Paradise Resto Kupang (Kamis 19/01/2023).

Kepala Kanwil DJP Nusa Tenggara, Syamsinar, membuka acara dengan mengajak rekan-rekan media untuk segera melakukan pemadanan Nomor Induk Kependudukan (NIK) menjadi Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) sehingga dapat digunakan untuk melaporkan SPT Tahunan Orang Pribadi. Syamsinar turut menambahkan bahwa hingga hari Rabu, 18 Januari 2023 di wilayah Nusa Tenggara yang meliputi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) sudah ada 208.490 NPWP yang berstatus valid atau sekitar 30,72% dari target sebesar 678.758.

“Rekan-rekan media juga merupakan Wajib Pajak sehingga bisa menjadi pelopor bagi masyarakat untuk dapat melakukan pemadanan NIK menjadi NPWP. Penggunaan NIK sebagai NPWP memudahkan Wajib Pajak dalam mengakses dan menerima layanan perpajakan. Jangan sampai nanti NPWP kawan pajak tidak bisa digunakan saat akan diperlukan,” ujar Syamsinar.

Bimbingan teknis pemadanan NIK menjadi NPWP kemudian dibawakan oleh Fungsional Penyuluh Pajak Ahli Pertama KPP Pratama Kupang, Jupiter Heidelberg Siburian. Jupiter menjelaskan tujuan pemadanan NIK menjadi NPWP dilakukan agar dapat memberikan keadilan dan kepastian hukum. Selain itu pemadanan NIK menjadi NPWP juga bertujuan untuk memberikan kesetaraan serta mewujudkan administrasi perpajakan yang efektif dan efisien bagi Wajib Pajak. Yang terakhir, pemadanan NIK menjadi NPWP dilakukan untuk mendukung kebijakan satu data Indonesia dengan mengatur pencantuman nomor identitas tunggal.

Kepala KPP Pratama Kupang, Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi saat foto bersama Wartawan usai kegiatan Media Gathering yang berlangsung di Subasuka Paradise Resto Kupang (Kamis 19/01/2023). Dokumentasi : KPP Pratama Kupang

“NPWP format lama masih dapat digunakan hingga 31 Desember 2023. Mulai 1 Januari 2024, NPWP format baru digunakan untuk seluruh layanan administrasi perpajakan dan layanan lain yang membutuhkan NPWP,” jelas Jupiter. Wajib Pajak dapat memadankan datanya secara mandiri melalui laman djponline.pajak.go.id dengan memilih menu profil dan apabila Wajib Pajak sudah yakin dengan data yang ada pada laman profilnya, maka dapat klik tombol validasi.

Acara dilanjutkan dengan pemadanan NIK secara langsung dengan sukarelawan yang berasal dari salah satu peserta. “Apabila terdapat kendala jangan khawatir, Wajib Pajak bisa datang ke kami dengan terlebih dahulu membuat janji temu melalui kunjung.pajak.go.id untuk kami asistensi pemadanan NIK menjadi NPWP secara langsung,” ucap Jupiter.

Peserta sangat antusias bertanya seputar materi pemadanan NIK menjadi NPWP, hal ini dapat dilihat dari antusiasme peserta untuk bertanya. “Kegiatan seperti ini baik dilakukan sebagai  sarana informasi kepada masyarakat yang belum memadankan NIK menjadi NPWP untuk dapat segera melakukannya,” ujar salah satu peserta.

Kegiatan Media Gathering juga diisi dengan penyampaian informasi kinerja penerimaan pajak tahun 2022 di wilayah Kanwil DJP Nusa Tenggara dan KPP Pratama Kupang. “Target penerimaan pajak untuk wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur adalah sebesar Rp2.143,85 miliar. Dan sampai akhir tahun 2022, Kanwil DJP Nusa Tenggara berhasil merealisasikan sebesar Rp2.932,79 miliar atau sebesar 136,80%  dari target dengan pertumbuhan positif sebesar 11,98%,” jelas Syamsinar.

Kinerja penerimaan yang positif juga dicapai oleh KPP Pratama Kupang. Dari target penerimaan sebesar Rp1.069,70 miliar terealisasi sebesar Rp1.463,07 miliar atau sebesar 136,77%. “Kinerja penerimaan yang positif di tahun 2022 ditopang oleh beberapa hal, antara lain dampak dari Program Pengungkapan Sukarela (PPS), penyesuaian tarif PPN menjadi 11%, kenaikan realisasi penyerapan APBN/APBD, serta kegiatan pengawasan dan penegakan hukum yang dilakukan oleh DJP,” tutur Kepala KPP Pratama Kupang, Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi.

Ayu menyampaikan bahwa saat ini media memiliki peran yang sangat penting. Media sebagai perantara antara DJP dengan Wajib Pajak berperan sebagai jembatan informasi, sarana edukasi serta sosialisasi kebijakan perpajakan, pembentuk persepsi publik, dan sarana transparansi atau keterbukaan informasi publik.

‘’Terima kasih dan apresiasi yang tinggi kami sampaikan kepada seluruh rekan media atas dukungan dan sinergi yang baik selama ini dalam penyebarluasan informasi perpajakan kepada masyarakat. Kami berharap sinergi ini akan terus berlanjut dan dapat ditingkatkan di masa datang sehingga masyarakat dapat lebih mudah untuk mendapatkan informasi terkini seputar perpajakan,” tutup Ayu. (**)

Terus Berinovasi, Dapur Kelor Kupang Produksi Moringa Kapsul

NTT AKTUAL. KUPANG. Tak henti dan terus berinovasi itulah yang menjadi spirit terbesar bagi Dapur Kelor Kupang dalam menghasilkan berbagai produk baik pangan ataupun obat tradisional yang berbahan kelor atau Moringa.

Di dasari inovasi inilah, pada Sabtu (07/01/2023), bertempat di Lantai II Toko Dapur Kelor Kupang di selenggarakan acara launching Kapsul Kelor (Moringa Kapsul).

Hadir dalam acara Launching ini, Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT, bunda Julie Sutrisno Laiskodat, Kepala Badan POM di Kupang, Tamran Ismail, S.Si,.MP, staf Dapur Kelor, Kiki serta staf lain nya dan sejumlah Wartawan.

Ketua Dekranasda Provinsi NTT, bunda Julie Sutrisno Laiskodat pada kesempatan ini mengatakan sudah beberapa tahun kapsul kelor ini di uji, oleh sebab itu di harapkan bisa lolos uji.

Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi NTT, bunda Julie Sutrisno Laiskodat, Kepala Badan POM di Kupang, Tamran Ismail, S.Si,.MP, staf Dapur Kelor, Kiki serta Perwakilan dari Dapur Kelor, Dedi saat foto bersama dan menampilkan sejumlah produk Dapur Kelor, Sabtu (07/01/2023). Dokumentasi : Nataniel Pekaata/NTT AKTUAL

“Apabila lolos uji nanti nya, kita sudah siap mengekspor serbuk kelor ini ke Jepang dan semoga ini bisa lulus uji,” tandas bunda Julie.

“Dalam satu minggu ini kami sudah Launching beberapa produk berbahan kelor yang berharap bisa untuk mendukung program makanan tambahan, yang pertama kita launching ‘B Pung Mie’, kedua Susu ‘MIMO’ yang di bina oleh Badan POM NTT,” ujar bunda Julie.

Di tempat yang sama, staf Dapur Kelor Kupang, Kiki mengatakan untuk kapsul kelor ini Dapur Kelor sudah ada Cara Pembuatan Obat Tradisional Baik (CPOTB) nya. “Dan saat ini sedang dalam proses ijin edar obat tradisional (TR) nya. Kita tinggal menunggu dari Balai POM, karena dari Badan POM selalu mendampingi kami,” kata Kiki.

Produk baru yang akan di keluarkan Dapur Kelor di tahun 2023 ini yaitu seperti ‘Pia Ku’ atau bakpia kelor, ada juga ‘Pay Susu’ Kelor, ‘Kelor Kukus’, ‘Dodol kolor (Kupang moringa dodol)’, ‘Spageti Kelor’ dan sejumlah produk pangan lainnya, yang di mana semua ini masih di uji coba serta masih menunggu izin dari Badan POM, jelas Kiki.

“Produk dapur kelor yang sudah keluar izin edar nya yaitu teh celup kelor dan serbuk kelor. Kedua produk ini cukup di gemari di kota-kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Selain itu ada pula beberapa Usaha Kecil, Mikro dan Menengah (UMKM-UMKM) di pulau Jawa yang membeli produk-produk ini,” tambahnya.

Perwakilan dari Dapur Kelor, Dedi mengatakan untuk kapsul kelor yang merupakan obat tradisional jadi tahapan izin nya cukup ketat.

“Kami di dampingi Badan POM sejak mulai dari peletakan tata ruang, karena ruang bahan baku dan untuk ruang kerja itu berdeda ruangannya,” kata Dedi.

Ruang Ekstraksi yang ada di bagian belakang Toko Dapur Kelor, foto di abadikan usai kegiatan launching, pada Sabtu (07/01/2023). Dokumentasi : Nataniel Pekaata/NTT AKTUAL

Selain itu ada pula format-format isian yang harus di isi sehingga keluarlah sertifikat CPOTB nya. Setelah CPOTB ini harus di urus lagi izin edar (TR) nya dari Balai POM.

“Mudah-mudahan tidak dalam waktu lama lagi izin edar (TR) nya bisa di keluarkan, dan kapsul kelor saat ini masih di keluarkan secara terbatas dan belum di jual bebas,” tandas Dedi.

Kepala Badan POM di Kupang, Tamran Ismail, S.Si,.MP, mengatakan terkait produk di kategorikan menjadi dua yaitu produk pangan dan obat tradisional, di mana produk pangan dapur kelor yang sudah terdaftar di Badan POM yakni baru dua.

“Jadi kita harapkan kedepannya semua produk dari dapur kelor bisa mendapatkan sertifikasi perizinan dari Badan POM dan tidak hanya Produk Industri Rumah Tangga (PIRT). Kita akan dampingi untuk itu,” kata Tamran.

Mengapa kapsul kelor belum bisa di registrasi ke Badan POM karena masih dalam proses pembuatan kapsul nya, jadi kalau yang ada sekarang adalah bubuk kelor kemudian di masukkan ke kapsul, tetapi standar masuk ke obat tradisional tidak bisa langsung seperti itu, jadi serbuk kemudian di ekstraksi dulu diambil zat aktifnya, kemudian zat aktifnya itu yang di kapsulkan, jelasnya.

Dengan adanya alat Ekstraksi yang sudah ada di Dapur Kelor dapat mempercepat proses ekstraksi nya sehingga dapat memenuhi standar yang ada. “Kita harapkan dengan alat yang ada proses nya itu akan lebih cepat,” kata Tamran.

Sementara terkait dengan Ekspor nantinya harus ada Surat Rekomendasi dari Badan POM yaitu namanya Surat Keterangan Ekspor, dan setiap kali mau di kirim harus ada juga uji laboratorium, jelas Tamran.

Untuk di ketahui seperti pantauan Media ini di dapur kelor Kupang sudah memiliki alat Ekstraksi yang tersedia di ruang Ekstraksi dan ruang Ekstraksi di dapur kelor ini juga terpisah dengan ruang masuk pegawai, ruang produksi dan ruang ganti Pakaian. (NA)

Penulis + Editor : Nataniel Pekaata

Selama 2022, ini Strategi Jitu Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang Cegah PMK

NTT AKTUAL. KUPANG. Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang merupakan salah satu unit pelaksana teknis Badan Karantina Pertanian Kementan RI yang berada di wilayah Provinsi Nusa tenggara Timur. Secara geografis, BKP Kelas I Kupang memiliki wilayah kerja pengawasan dan layanan operasional perkarantinaan yang tersebar di Pelabuhan laut antar pulau, Bandar Udara, dan Perbatasan Lintas Batas Negara RI – RDTL. Tempat-tempat pemasukan/pengeluaran yang ada ini telah ditetapkan 13 (tiga belas) Wilayah Kerja BKP Kelas I Kupang meliputi Pulau Timor, Rote, Sabu, Alor dan Sumba.

Hal ini di sampaikan Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Drh. Yulius Umbu Hunggar pada kegiatan Coffee Morning bersama Wartawan, bertempat di The Kings Resto Tenau Kupang, Rabu (04/1/2023).

Pada kesempatan ini mendampingi Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang yakni Sub Koordinator Pengawasan dan Penindakan Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Khaeruddin, SP. M.Si.

Kegiatan Coffee Morning yang diselenggarakan Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang di The Kings Resto Tenau Kupang, Rabu (04/1/2023). Dokumentasi : Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang

Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Drh. Yulius Umbu Hunggar menjelaskan Sepanjang tahun 2022, Karantina Pertanian Kupang menyelenggarakan fungsi perkarantinaan meliputi pengawasan dan Tindakan karantina. Tindakan karantina pertanian dimaksudkan untuk memastikan semua komoditi yang di lalulintaskan memenuhi persyaratan perkarantinaan sebagaimana yang telah di tetapkan, sehingga dapat memitigasi risiko penyebaran hama penyakit berbahaya. Tahun 2022 merupakan tahun PMK (Penyakit Mulut dan Kuku), ketika pada awal Mei 2022 pemerintah menetapkan kejadian wabah PMK secara nasional. PMK Mewabah di sebagian besar wilayah Indonesia. Data BNPB menunjukkan 27 Provinsi dengan 312 kota tertular PMK. Menyerang lebih dari 580 ribu ekor ternak, namun hingga akhir tahun 2022 Provinsi NTT di nyatakan masih tetap bebas PMK alias tetap zona hijau.

Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) ini disebabkan oleh virus yang dapat di tularkan oleh hewan rentan berkuku belah seperti Sapi, Babi, Domba, Kambing, Kerbau, dan hewan lainnya. Penularan PMK dapat melalui inhalasi, konsusmi, lecet kulit, selaput lender, aerosol pernapasan, kontak langsung dan kontak tidak langsung melalui fomites. Masa inkubasi PMK 1-14 hari dengan morbidity rate 100% dan mortality rate rendah pada hewan dewasa, jelas nya.

Dirinya menambahkan Langkah Strategis yang di lakukan Karantina Pertanian Kupang yakni dengan menyelenggarakan Rapat Koordinasi Bersama seluruh instansi terkait untuk meningkatkan kewaspadaan dan membentuk tim gugus tugas penanganan PMK di Provinsi NTT.

Perlindungan maksimal terhadap penyebaran PMK di Provinsi dilakukan secara massif di seluruh wilayah tempat-tempat pemasukan/pengeluaran ternak di Provinsi NTT.

“Kita ketahui bersama, Provinsi NTT merupakan satu-satunya provinsi penghasil ternak yang masih berstatus Zona Hijau. Banyak daerah penghasil ternak lainnya yang berstatus zona merah menutup pengeluaran/pemasukan ternaknya. Kondisi ini juga yang menguntungkan para peternak di NTT. Sapi NTT diminati seluruh penjuru Indonesia hingga ke Sumatra karena sapi NTT dijamin terbebas dari virus PMK. Data IQFast Tahun 2022 mencatat hewan yang keluar melalui wilayah kerja Karantina Pertanian Kupang total 154,078 ekor dengan rincian Rusa 14 ekor, Kerbau 1.623 ekor, Kambing 46.053 ekor, Domba 416 ekor, Babi 12.593 ekor, dan Sapi 93.393 ekor,” ujar Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Drh. Yulius Umbu Hunggar.

Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang sebagai Wakil Ketua Gugus Tugas PMK terus melaksanakan intensifikasi dan peningkatan kewaspadaan di seluruh 13 wilayah kerja. Langkahlangkah strategi penanganan dan pencegahan PMK yang di tempuh antara lain :

  1. Melakukan kerja kolaboratif lintas instansi melalui operasi Patuh Terpadu di pelabuhan laut, bandara dan PLBN untuk memeriksa orang yang membawa ternak atau produk ternak yang dilarang. Operasi Patuh terpadu ini dilakukan sebanyak 45 kali, selain pengawasan secara rutin dan intensif selama 7/24 (7 hari 24 jam).
  2. Melakukan Desinfeksi barang dan orang yang masuk ke NTT. Penggunaan karpet desinfektan, disinfeksi kendang peternak
  3. Peningkatan Kapasitas SDM dan Biosecurity laboratorium,
  4. Rapat Koordinasi Gugus Tugas Provinsi/Kabupaten, Pemerintah Timor Leste dan BNPB (Gugus Tugas PMK Nasional) sebanyak 13 kali.
  5. Pemenuhan kebutuhan alat, bahan dan perlengkapan Laboratorium BKP Kelas I Kupang sebagai laboratorium pengujian PMK,
  6. Penyebarluasan iinformasi dan edukasi melalui sosialiasi, media social, spanduk, flayer, brosur dll
  7. Penahanan media pembawa HPHK/OPTK sebanyak 32 kali meliputi media pembawa yang di tolak antara lain Kambing, Babi, Anjing, Ayam, Daging Babi, Daing Sapi Olahan, Daging Unggas Olahan, Kulit Hewan Besar, Keju, Hasil Olahan Lainnya berasal dari Susu, Mentega
  8. Penolakan pemasukan Hewan Produk Rentan PMK sebanyak 20 kali meliput media pembawa Sapi, Babi, Kambing, Anjing, daging sapi, daging babi, daging sapi olahan, hasil olahan lainnya yang berasal dari susu, keju, mentega.
  9. Tindakan Pemusnahan media pembawa HPHK/OPTK di PLBN Motaain, PLBN Wini, Pelabuhan Tenau, Bolok dan Waikelo sebanyak 15 kali.

Pencegahan masuk dan tersebarnya penyakit strategis hewan maupun tumbuhan sangat mempengaruhi perekonomian masyarakat, hal ini membutuhkan kerja sama berbagai pihak. Kerjasama pentahelix salah satu rencana strategis yang perlu ditingkatkan, kerja sama ini melibatkan lima elemen masyarakat, yakni pemerintah, kalangan pengusaha, komunitas, media dan akademisi.

Silaturahmi antar instansi ini disertai diskusi hangat penguatan kerjasama pentahelix, salah satunya tentang penyakit hewan eksotik seperti PMK dan LSD yang sementara mewabah di tanah air saat ini. Perlu kolaborasi dengan berbagai pihak salah satunya adalah akademisi di perguruan tinggi, sebagai langkah antisipasi agar tidak masuk ke NTT. Kolaborasi sinergis pentahelix ini diharapkan dapat terwujud suatu inovasi yang didukung oleh berbagai sumberdaya, jelasnya.

Dalam rangka meningkatkan fungsi pengawasan dan kewaspadaan, Karantina Pertanian Kupang senantiasa menjalin koordinasi, sinergitas dan Kerjasama dengan satuan-satuan TNI, POLRI yang berada di seluruh wilayah layanan perkarantinaan Kupang, kegiatan kunjungan koordinasi kepada Komandan-Komandan satuan dimaksudkan untuk menjalin komunikasi, meliputi Kunjungan Koordinasi ke POLDA NTT, DANLANUD ELTARI, KABINDA, POLRES. DANDIM, DAN LANTAMAL VII KUPANG. Selain itu juga secara intensif menjalin komunikasi dengan para Praktisi, Pakar dan Pemerhati Kesehatan Hewan seperti UNDAN, UGM, IPB, BBUSKP, BBVET Surabaya dan BBVET Denpasar. Karantina Pertanian Kupang juga mengajak seluruh awak media di Provinsi NTT untuk bekerjasama menggaungkan fungsi Karantina dan mendorong masyarakat untuk selalu Lapor Karantina demi menjaga NTT tetap bebas dari hama penyakit berbahaya, tutup Kepala Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang, Drh. Yulius Umbu Hunggar. (**)

Sumber berita + foto : Balai Karantina Pertanian Kelas I Kupang

Kisah Babinsa TNI AD Berdayakan Ibu Rumah Tangga dan Anak Sekolah Mendapat Untung Dari Kelor

NTT AKTUAL. KUPANG. Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI Angkatan Darat turut mengambil bagian dalam pemberdayaan masyarakat. Sebagai elemen paling bawah dari Hirakis TNI Angkatan Darat, Babinsa sebagai ujung tombak dilapangan telah memberi banyak kontribusi dalam proses pembangunan selain dalam kapasitasnya sebagai alat pertahanan negara.

Keberadaan Babinsa ditengah tengah masyarakat tak hanya memberi rasa aman tapi juga memberi nuansa pemberdayaan ekonomi. Hal ini juga diakui oleh Direktur PT. Moringa Wira Nusa sekaligus Founder Dapur Kelor, Ir. H Dedi Krisnadi. menurutnya pihak yang menyambut baik upaya Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat terkait budidaya dan pengolahan Kelor selain masyarakat adalah Korem 161 Wirasakti Kupang. Korem Wirasakti melalui Hirakis telah menggerakkan Kodim, Koramil hingga Babinsa untuk melakukan budidaya, pengolahan dan pembelian kelor dari masyarakat.

Seperti kisah Sersan Dua Antonius Saet, Babinsa Koramil 02/Camplong. Selain melakukan pemberdayaan masyarakat di wilayah tugasnya, Ia Juga membina masyarakat pegiat kelor di kediamannya yang terletak di RT 07/RW 11 Kelurahan Liliba, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang.

“Saya mulai memberdayakan warga binaan (untuk mengelola Kelor, red) di tempat tugas sejak tanggal 23 Februari 2022. Pertama kali di Koramil Camplong,” tutur Antonius kepada wartawan.

Seiring berjalannya waktu, Antonius mulai memberdayakan puluhan rumah tangga dan anak anak usia sekolah untuk pengolahan Kelor di kediaman pribadinya. Ibu rumah tangga yang Saban hari duduk tanpa aktivitas kini berganti menjadi tenaga ” Koru” ( Melepaskan daun kelor dari Tangkai-Red).

Antonius mempunyai anggota kelompok berjumlah 35 orang. Ia memberi nama kelompoknya Kelor Kasih. Setiap hari anggota kelompoknya berjibaku melepaskan daun kelor dari tangkai kemudian ditimbang. Setelah

” Kerjanya hanya 4-5 jam dan menghasilkan 50 sampai 60 kg daun kelor basah setiap hari. Untuk harga kelor mentah, kalau dari pimpinan itu berkisar Rp 5.000 per kilogram, tetapi saya juga membutuhkan biaya operasional untuk mengambil dan mengantar Kelor ke sentra produksi yang berada di Koramil 02 Camplong. Sehingga setelah dijual, Rp 3.000 dibagi ke para ibu dan anak-anak yang bekerja, sedangkan Rp2000 untuk biaya operasional atau mobilitas,” rinci Anton.

Ia menjelaskan Koramil Camplong menerima 1 Kg Kelor Basah di tempat dengan harga per KG Rp 5.000. harga itu diketahui oleh semua anggota kelompok. Namun karena lokasi kelompok dan Koramil Camplong yang sangat jauh, Antonius mensiasatinya dengan anggota kelompok dalam menentukan harga beli untuk anggota kelompok untuk menutupi biaya operasional. Untuk kelor yang dicari oleh Antonius , setiap anggota kelompok mendapat upah Rp 2.000 setiap KG. Sementara itu kelor yang dijual oleh anggota kelompok ke Anggota Kelompok setiap Kg dihargai dengan harga Rp 3.000.

Setiap Hari Antonius menggunakan kendaraan motor sebanyak 3 unit. 3 unit motor itu disewa untuk mencari kelor di kebun kebun milik warga. Setelah melalui proses perontokan daun, kelor basah itu di antar ke cabang Bimoku Kupang dan dititip di Bis untuk antar ke Koramil Camplong. Selisih pembayaran dari Rp. 3.000 maupun Rp. 2.000 digunakan untuk operasional. Jika masih ada yang sisa akan dibelikan buku tulis untuk anak SD dan beli sirih pinang, kopi gula dan aneka camilan yang digunakan oleh anggota kelompok.

” Jika saya yang cari daun maka mereka yang Koru itu akan dapat dua ribu per kg. Terus yang datang bawa sendiri akan dihargai dengan tiga ribu rupiah. Kan harganya lima ribu. Ada yang harganya tiga ribu dan dua ribu. Yang sisa ini itu Kaka, setiap hari itu saya gunakan kendaraan dan ada anak buah lagi. Setiap Minggu saya sewa setiap motor itu 150 ribu rupiah. Jadi ada e motor jadi total 450 ribu. Dana itu ambil dari mana? Dana itu ambil dari yang sisa dua ribu dan tiga ribu. Dari lokasi kelompok saya pakai ojek lagi ke lampu merah Bimoku. Dari Bimoku saya pakai lagi kendaraan untuk muat kelor bawa ke Camplong. Tidak hanya berhenti disitu saja. Yang pegang uang kelor kan ibu. Kalau masih ada sisa, kami dua Pi beli alat tulis dan buku untuk dibagikan kepada anak anak sekolah. Setiap anak dapat buku satu pak dan bolpoint,” ujarnya.

Antonius mengatakan ia bersama istri tidak mengambil keuntungan dari anggota kelompoknya. Ia hanya mendapat tunjangan operasional dari kantor sebanyak Rp, 1.000.000,. Ia mengatakan hal itu bisa langsung di konfrontir dengan anggota kelompoknya kapan saja.

” Saya dan istri sistem nya sangat terbuka dengan mama mama atau anak anak. Kalau misalkan uang ditangan habis, mereka akan mengerti. Juga misalnya ada yang butuh uang tapi belum ada kelornya yang mau ditimbang. Nanti saya dan istri akan kasih kasbon. Bila sudah ada kelor yang siap ditimbang maka akan cicil sampai lunas. Tidak langsung potong satu kali memang,” jelasnya.

Anak SD yang ikut “Koru” Kelor kata Anton dilakukan pada pagi hari sebelum berangkat ke sekolah siang. Usai “Koru” Kelor anak anak tersebut menimbang hasil dan mendapat bayaran sesuai berat yang dapat.

Dijelaskan lebih lanjut setiap Minggu anggota kelompok ada yang gajian. Sistim gajian ini diperuntukan bagi anggota kelompok yang tidak ambil uang hasil timbangan kelornya setiap hari. Hal itu juga kata Antonius berdasarkan kesepakatan bersama. Rata rata setiap Minggu satu anggota kelompok bisa mendapat ratusan ribu dari aktivitas “Koru” kelor.

” Yang gajian itu istri saya akan catat. Kan ada juga yang ambil memang. Yang ambil mingguan ini akan dibayar sesuai dengan pembukuan yang dibuat oleh istri. Ratusan ribu bisa didapat oleh anggota kelompok setiap minggunya,” jelasnya.

Salah satu anak SD yang terlibat dalam kelompok Kelor Kasih yang bernama Kristian Elias Malet. Ia mengaku merasa terbantu dengan aktivitas perontokan daun kelor yang digagas oleh Antonius. Ia setiap hari sebelum ikut sekolah siang, dari pagi ia Merontokkan daun kelor. Dari aktivitas itu ia mendapat uang jajan. Selain itu ia juga mendapat bantuan alat tulis dan buku tulis dari Antonius.

Sama halnya dengan Mama Matilda Talan yang sehari hari ikut merontokkan daun kelor. Ia merasa terbantu secara ekonomi dari aktivitas itu. Ia mengaku sudah bergabung sejak awal kelompok Kelor kasih dibentuk. Setiap hari ia bisa merontok daun kelor hingga 6 kg hingga belasan kg kelor basah. Itupun dilakukan hanya pada pagi hari saja.

” Sangat membantu ekonomi rumah tangga. Setiap hari bisa belasan Kg saya dapatkan. Itu juga hanya pagi hari saja. Kami sangat senang bisa bergabung dan semoga ini berlanjut terus,” ujarnya.

Ia berharap kelompok Kelor Kasih bisa mendapatkan mesin sehingga bisa membantu warga sekitar dan anak anak muda untuk terlibat untuk mendapatkan uang dari pengolahan Kelor.

Tak hanya mama Matilda Talan yang merasa terbantu. Anggota kelompok lain juga mengungkapkan hal yang sama. Kelompok Kelor Kasih juga bergabung beberapa janda. Pada janda ini setiap harinya melakukan aktivitas perontokan daun kelor.

Dikunjungi bunda Julie Sutrisno Laiskodat

Aktivitas kelompok Kelor Kasih akhirnya sampai ke telinga Julie Sutrisno Laiskodat. Sosok ketua Dekranasda NTT sekaligus istri Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat ini berkunjung ke lokasi Kelompok Kelor Kasih.

Antonius Saet kepada wartawan mengaku kaget dengan kunjungan tersebut. Ia bahkan bertanya kepada wartawan darimana Julie Sutrisno Laiskodat tahu aktivitas kelompok Kelor Kasih. Ia hanya didatangi Kasi Pers Dandim 1604 Kupang. Kasi Pers hanya mengatakan ada kunjungan ibu Gubernur NTT. Meski kaget namun ia hanya mengiyakan saja informasi tersebut.

“Saat Bunda Julie datang, ibu-ibu sangat senang dan sangat antusias. Saya sendiri sampai tak bisa berkata apa-apa. Saya tidak menduga Bunda Julie akan mendatangi dan mengapresiasi apa yang kami lakukan,” tuturnya.

Ia menceritakan ada kejadian lucu ketika bunda Julie Laiskodat berkunjung. Lazimnya kata dia istri Pejabat itu di kawal oleh pengawal. Tiba tiba ada mobil yang parkir didepannya. Ia kemudian meminta sopir untuk menepihkan kendaraan nya ke tempat lain karena dirinya akan kedatangan tamu penting. Bahkan ia sempat memarahi sopir karena tak kunjung beranjak dari depannya.

” Saya bayangkan kalau pejabat datang itu ada patwal. Dalam hati saya bilang kalau ada Pol PP yang kawal na itu sudah ibu Gubernur. Saya marahi sopir karena tidak mau maju dari depan saya. Eh tiba tiba begitu pintu buka, ibu Gubernur yang turun dari mobil. Aduh Kaka, saya punya malu lagi,” ujarnya.

Turun dari mobil, kata Antonius, Julie Sutrisno Laiskodat langsung bergabung dengan anak anak dan mama mama di bagian belakang yang sedang merontokan kelor. Ia juga tidak mempersiapkan meja dan kursi.

” Ibu Gubernur turun langsung pergi ke belakang dan bergabung. Ia duduk ditanah bersama mama mama sambil Koru kelor. Aduh saya jadi malu. Ibu pejabat tapi duduk begitu saja ditanah,” jelasnya.

Ia merasa bangga dengan kunjungan Julie Sutrisno Laiskodat ke kelompok Kelor Kasih. Kunjungan itu memberi spirit bagi dia bersama anggota kelompok.

Anton merasa lebih bahagia lagi karena usahanya untuk memberdayakan warga guna mengelola Kelor didengar Bunda Julie. Setelah mengetahui usaha Anton untuk memberdayakan warga dalam mengelola Kelor, Bunda Julie pun mendatangi rumah Anton.

Selain itu, Anton juga merasa bangga dan bersyukur karena niatnya untuk memberdayakan warga selain menghasilkan uang, juga mempererat rasa kekeluargaan antara warga.

Antonius berharap, semoga program program pengelolaan kelor ini bisa berkelanjutan, sehingga para ibu dan anak-anak bisa mendapatkan manfaatnya.

“Kalau bisa ada pabriknya supaya anak-anak kami bisa bekerja di sana,” tutupnya. (**)

Mengenal Sosok Thomas Seran, Putra NTT yang Selalu Ingin Berguna Bagi Daerah

NTT AKTUAL. KUPANG. Setiap manusia selalu ingin bisa berguna bagi daerah asalnya, dan hal positif inilah juga yang menjadi prinsip hidup dari seorang Thomas Seran yang ingin berguna bagi Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Ir. Thomas Seran.,MM yang lahir di Besikama Kabupaten Malaka pada 29 Desember 1962 dan menyelesaikan Studi S1 di Fakultas Pertanian (Faperta) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dan S2 Manajemen Pemasaran di Universitas Tama Jagakarsa Jakarta ini memiliki motto hidup “Lewat dirinya, sesama bisa menikmati kebahagiaan”.

Ir. Thomas Seran.,MM

Motto ini baginya tidak hanya sekedar menjadi motto belaka, tetapi dirinya yang berprofesi sebagai pengusaha di Jakarta selalu ingin berusaha lewat pemikiran serta karya darinya dapat selalu berguna. Selain itu lewat karya nya, NTT yang merupakan tanah asalnya dapat merasakan kemajuan dari waktu ke waktu.

Menyikapi motto hidup yang luar biasa ini Thomas Seran memiliki komitmen untuk dapat aktif menyuarakan aspirasi dari daerah Provinsi NTT di tingkat Nasional apabila dirinya bisa terpilih menjadi Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) di tahun 2024 nantinya.

Pria humanis yang memiliki istri bernama lengkap Yulita Nilawati dan dua orang anak yaitu Angelita Maria serta Florentina Seran, sedikit mengisahkan walaupun sudah merantau di Jakarta dari Tahun 1992 sampai dengan saat ini rasa kecintaan nya terhadap daerah NTT itu tidak pernah luntur.

“Saya merasa sebagai putra daerah saya ingin selalu bisa berbakti dan berguna bagi Provinsi NTT yang saya cintai,”

Hal ini disampaikan Thomas Seran kepada Media ini, usai ramah tamah bersama keluarga besar nya, pada Selasa (12/07/2022).

Dirinya menambahkan alasan terbesar nya ingin menjadi calon anggota DPD dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTT adalah untuk mengabdi bagi NTT khususnya dan dapat menyuarakan aspirasi daerah NTT di tingkat Nasional.

“Saya merasa DPD merupakan salah satu lembaga yang bisa menyuarakan aspirasi daerah NTT di tingkat Nasional, sehingga pada akhirnya NTT bisa lebih diperhatikan dan pembangunan di NTT lebih bisa digalakkan baik di bidang pariwisata, pertanian dan peternakan,”. Hal ini tidak jauh berbeda dengan Motto hidup nya yang ingin selalu bisa berguna.

Menurutnya potensi pariwisata di NTT itu sangat bagus dan hal ini  bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), jelas Thomas.

“Potensi pariwisata di NTT itu tidak kalah dengan Provinsi-Provinsi lain yang ada di Indonesia, oleh karena itu tinggal bagaimana kita menyuarakan aspirasi NTT di tingkat Nasional sehingga masyarakat bisa lebih menikmati manfaat dari potensi alam yang ada,” ujar Thomas.

Saat ditanyakan apa konsentrasi terbesar darinya nanti saat berhasil duduk di DPD, dirinya menjawab bahwa konsentrasi nya akan fokus mengembangkan Usaha Kreatif Mikro dan Menengah (UMKM) di NTT itu sendiri, karena menurutnya geliat UMKM di NTT saat ini juga sudah tinggi dan hal ini bagus karena dari sini bisa membantu perekonomian masyarakat.

Selain itu dirinya juga akan bermitra aktif dengan pemerintah dan berbagai pihak pada penurunan angka Stunting di Provinsi NTT, karena aspek kesehatan masyarakat juga merupakan prioritas yang sangat penting, tutup Thomas. (NA)

Penulis + Editor : Nataniel Pekaata

Bawakan Tarian Rokatenda, Pelajar SMA Tunas Harapan Tampil Memukau di UPTD Museum NTT

NTT AKTUAL. KUPANG. Pelajar yang dalam hal ini Siswi-siswi SMA Tunas Harapan Kota Kupang tampil memukau dan sangat menghibur para dewan juri serta penonton dalam lomba tarian tradisional Rokatenda antar SMA yang berlangsung di halaman depan UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Sabtu (25/06/2022) malam.

Para pelajar SMA Tunas Harapan Kota Kupang saat membawakan tarian tradisional Rokatenda dalam perlombaan tari antar SMA yang diselenggarakan UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Sabtu (25/06/2022) malam. Dokumentasi : Nataniel Pekaata/NTT AKTUAL

Dalam mengikuti lomba menari Rokatenda yang diselenggarakan oleh UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT ini, Kepala Sekolah beserta para guru dan tenaga pengajar SMA Tunas Harapan Kota Kupang aktif pula mendampingi para pelajar yakni dengan memberikan support dan motivasi langsung dari samping panggung.

Saat ditemui Media ini di lokasi lomba, Kepala Sekolah SMA Tunas Harapan Kota Kupang Yonisius Nenabu, S.Pd, atau yang akrab disapa Jhon Nenabu mengatakan pada dasarnya soal juara atau tidaknya dirinya tidak terlalu mementingkan itu karena baginya yang terpenting adalah para pelajar SMA Tunas Harapan Kota Kupang mempunyai rasa kecintaan yang tinggi terhadap kebudayaan NTT itu sendiri.

Kepala Sekolah SMA Tunas Harapan Kota Kupang Yonisius Nenabu, S.Pd, bersama para guru dan pelajar SMA Tunas Harapan Kota Kupang saat foto bersama dengan Kepala UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT, Aplinuksi M.A. Asamani, S.Sos,M.Si serta dewan Juri lomba tari Rokatenda, Sabtu (25/06/2022) malam. Dokumentasi : Nataniel Pekaata/NTT AKTUAL

“Memang untuk saat ini belum ada hasil SMA mana yang menjuarai lomba menari Rokatenda ini, tetapi menurut saya juara atau tidak itu urusan kemudian dan kami ingin menunjukkan kita di NTT ini ada budaya NTT nya, dan ini bentuk dukungan kami kepada pak Gubernur NTT yang juga saat ini fokus pula mengembangkan pariwisata dan budaya NTT,” ungkap Jhon.

Dirinya menambahkan pelajar SMA Tunas Harapan Kota Kupang yang mengikuti lomba tari Rokatenda di UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT ini berjumlah sebanyak sepuluh orang, yakni Siswa dua orang dan siswi delapan orang.

“Dalam mempersiapkan diri untuk mengikuti lomba tarian tradisional Rokatenda ini para Pelajar SMA Tunas Harapan Kupang aktif dibimbing oleh instruktur yang dalam hal ini guru-guru yang ada di SMA Tunas Harapan dan para pelajar selalu antusias mengikuti setiap sesi latihan dan mereka bisa tampil malam ini,” ujar Jhon.

Diakhir wawancara dirinya berharap pemerintah bisa membantu pihak sekolah dalam membuka laboratorium budaya.

“Harapan kami pemerintah bisa membantu kami untuk membuka suatu laboratorium khususnya laboratorium budaya, sehingga budaya itu bisa lebih diaplikasikan dengan baik oleh para pelajar dalam aktivitas belajar sehari-hari. Kita harapkan juga bisa bisa mendapatkan peralatan-peralatan kebudayaan seperti gong, sasando serta busana adat bagi para pelajar agar disaat para pelajar ingin menggunakannya kami tidak lagi harus meminjamnya,” tutup Jhon.

Untuk diketahui para pelajar SMA Tunas Harapan mengisi lomba Rokatenda yang merupakan serangkaian kegiatan dari Pameran Temporer Tradisi Pekinangan di NTT dengan Judulnya yaitu “Kristal Cinta di Limbah Merah” yang diselenggarakan oleh UPTD Museum Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT. (NA)

Penulis + Editor : Nataniel Pekaata

UKAW Kupang Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru Gelombang II

NTT AKTUAL. KUPANG. Setelah sukses membuka pendaftaran mahasiswa baru gelombang I Tahun Ajaran 2022/2023, Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang membuka kembali pendaftaran mahasiswa baru gelombang ke II Tahun Ajaran 2022/2023.

UKAW Kupang. Dokumentasi : Nataniel Pekaata/NTT AKTUAL

Rektor UKAW Kupang, Dr. Ir. Ayub U.I Meko, M.Si saat ditemui Media ini di ruang kerjanya, Senin (13/06/2022) mengatakan gelombang I penerimaan mahasiswa baru UKAW Kupang Tahun Ajaran 2022/2023 itu sudah sejak 20 April sampai dengan 12 Juni 2022 lalu dan kini sudah ditutup, dan saat ini dari proses seleksi gelombang I akan diumumkan pada 18 Juni 2022 mendatang. Kemudian gelombang II Tahun Ajaran 2022/2023 di buka sejak tanggal 13 Juni sampai dengan 20 Juli 2022 dan proses seleksi gelombang II itu dari 22 hingga 23 Juli 2022 kemudian pengumuman gelombang II nya tanggal 25 Juli 2022.

Rektor UKAW Kupang, Dr. Ir. Ayub U.I Meko, M.Si. Dokumentasi : Nataniel Pekaata/NTT AKTUAL

Dirinya menambahkan penerimaan mahasiswa baru Tahun Ajaran 2022/2023 gelombang ke II ini khusus untuk program studi (Prodi) yang belum memenuhi kuota, dan bagi prodi yang sudah memenuhi kuota tidak dibuka lagi untuk penerimaan mahasiswa baru nya. Ada sebelas prodi yang belum memenuhi kuota dan satu prodi yang sudah memenuhi kuota.

“Prodi yang belum memenuhi kuota yakni prodi ilmu pendidikan Theologi dan PJKR (Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan Rekreasi) prodi Pendidikan Bahasa Inggris dan Biologi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Prodi lainnya yaitu prodi ilmu Hukum di Fakultas Hukum, di Fakultas Ekonomi ada prodi Manajemen dan Akuntansi, kemudian di Fakultas Perikanan itu ada Prodi Manajemen Sumber Daya Perairan dan Prodi Teknologi Hasil Perikanan serta di Fakultas Pertanian itu ada Prodi Mekanisasi Pertanian dan Prodi Teknologi Hasil Pertanian. Sedangkan untuk prodi sudah memenuhi kuota yakni prodi Theologi Agama Kristen,” jelas Ayub.

UKAW Kupang memiliki Dosen tetap sebanyak 162 orang, terdiri dari Doktor 30 orang, selain itu ada Dosen lainnya yang sementara studi Doktor ada 29 orang baik yang studi didalam negeri maupun di luar negeri, yang lain Dosen dengan gelar S2, lanjutnya.

Sementara itu untuk Akreditasi semua Prodi di UKAW Kupang sudah terakreditasi B dari Badan Akreditasi Nasional (BAN-PT) dan ada satu prodi yakni prodi Manajemen sudah terakreditasi baik sekali. Selain itu secara institusi UKAW Kupang sudah terakreditasi B dan Akreditasi ini dari BAN-PT.

Dirinya berharap orang tua memberikan kesempatan kepada anak-anaknya untuk melanjutkan studi ke perguruan tinggi, dan banyak orang tua yang memilih untuk menguliahkan anak-anaknya di UKAW Kupang, pungkasnya. (NA)

Penulis + Editor : Nataniel Pekaata

Ungkapan Terima Kasih, Mahasiswa Prodi Teknik Sipil Undana Berikan Plakat Bagi Frederikus Tahadi Bria

NTT AKTUAL. KUPANG. Sebagai bentuk apresiasi dan ungkapan terima kasih, Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang memberikan plakat kepada Frederikus Tahadi Bria yang akrab di sapa Fredi Tahadi Bria, Rabu (25/05/2022).

Pemberian plakat sebagai ungkapan terima kasih ini diserahkan kepada Fredi Tahadi Bria karena dirinya telah menjadi Narasumber atau Pembicara pada kegiatan Webinar Kewirausahaan yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Undana Kupang, pada Sabtu (7/05/2022) lalu.

Frederikus Tahadi Bria (kanan) saat menjadi Narasumber dan memaparkan materi kewirausahaan dalam kegiatan Webinar yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Undana Kupang, pada Sabtu (7/05/2022) lalu. Dokumentasi : Istimewa

Plakat ungkapan terima kasih ini diserahkan langsung oleh Ketua panitia pelaksana kegiatan Webinar Kewirausahaan Prodi Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Melkior Kalan Pati, bertempat di salah satu toko milik Fredi Tahadi Bria yang yakni Toko Indo Motor yang terletak di Jln. Taebenu Kelurahan Liliba Kota Kupang.

Seperti pemberitaan sebelumnya di Media ini Fredi Tahadi Bria merupakan seorang pengusaha yang memiliki toko yang bergerak di bidang otomotif atau menjual suku cadang sepeda motor dan juga merupakan pemilik toko bangunan. Tokonya ini bernama Indo Motor dan Indo Bangunan, yang berada di Jln. Taebenu Kelurahan Liliba Kota Kupang. Selain itu Fredi saat ini juga mulai membuka toko otomotif dan toko bangunan yang berada di Penfui.

Melkior Kalan Pati (kiri) saat menyerahkan plakat sebagai ungkapan terima kasih kepada pelaku Entrepreneur atau Kewirausahaan, Fredi Tahadi Bria di depan Toko milik Fredi, Rabu (25/05/2022). Dokumentasi : Nataniel Pekaata/NTT AKTUAL

Saat ditemui Media ini, Melkior Kalan Pati mengatakan materi Kewirausahaan yang dibawakan pak Fredi sangat bagus dan efektif apabila dikolaborasikan dengan materi dari Narasumber lainnya.

Frederikus Tahadi Bria. Dokumentasi : Istimewa

“Saya merasa materi ini bisa menjadi bekal bagi kami mahasiswa untuk bisa lebih mengenal jiwa Entrepreneur di bidang Konstruksi pada Era Industri 4.0,” ungkapnya.

Mahasiswa semester 6 Prodi Teknik Sipil Undana Kupang ini menambahkan kegiatan Webinar Kewirausahaan ini sangat bermanfaat untuk teman-teman mahasiswa dari teknik sipil Undana, karena melalui kegiatan ini dapat memberikan kesempatan kepada mahasiswa teknik sipil Undana untuk bisa mendengar langsung kisah, perjuangan serta kiat-kiat untuk menuju kesuksesan berwirausaha.

“Salah satu poin penting yang saya petik dari materi-materi nya pak Fredi yaitu ‘jangan pernah takut untuk memulai sebuah usaha’,” tandasnya.

Kegiatan dialog seperti ini sudah sering dilakukan oleh Mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Sipil Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang dan karena covid-19 saja maka kegiatan ini dilakukan secara daring yakni Webinar.

Ditempat yang sama, salah seorang panitia kegiatan yang juga mahasiswa semester 6 Prodi Teknik Sipil Undana Kupang Robertus B. Erasmus mengatakan dirinya mendapat pembelajaran yang berarti dari pemaparan pak Fredi saat Webinar.

“Pembelajaran ini saya peroleh karena dalam memaparkan materi Kewirausahaan nya pak Fredi juga menyempatkan diri berbagi tentang kisah nya saat berusaha dan disitu dirinya memberikan motivasi jangan pernah takut gagal dan menyerah dalam berwirausaha,” ujarnya.

Robertus merasa dengan materi dan motivasi yang diberikan pak Fredi, tidak menutup kemungkinan bagi dirinya untuk juga menekuni dunia Entrepreneur atau kewirausahaan kedepannya, tutupnya.

Untuk diketahui Webinar Kewirausahaan yang diselenggarakan Himpunan Mahasiswa Program Studi Teknik Sipil Undana Kupang ini diselenggarakan pada Sabtu (7/05/2022) lalu mengusung tema besar yaitu “Membangun jiwa Entrepreneur di bidang Konstruksi pada Era Industri 4.0”.

Selain Frederikus Tahadi Bria yang menjadi Narasumber, Narasumber lainnya yang turut menjadi pembicara atau pemateri dalam kegiatan Webinar ini adalah Dr. Yunita A. Messah, ST..,MT. Kegiatan Webinar ini berlangsung dari pukul 09.00 sampai dengan 13.00 WITA. (NA)

Penulis + Editor : Nataniel Pekaata

Pantai Sulamanda Destinasi Memikat Akhir Pekan

NTT AKTUAL. KUPANG. Pantai Sulamanda yang terletak di Desa Mata Air, Kecamatan Kupang Tengah Kabupaten Kupang menghadirkan suasana wisata bahari nan memikat. Keistimewaan yang hadir secara harafiah ini karena para pengunjung pantai Sulamanda akan merasa sensasi pemandangan super indah baik yang dihadirkan dari hembusan angin dan pohon bakau di sekitar nya serta gugusan daratan Kabupaten Kupang yang terpampang dengan jelas secara kasat mata. Gugusan daratan Kabupaten Kupang ini terlihat memikat dengan jelas dan hamparan nan memukau.

Selain itu pengunjung juga dimanjakan dengan lopo-lopo baik yang beratapkan genteng maupun daun kelapa, fenomena kearifan lokal ini hadir dengan gagahnya di Pantai Sulamanda, Minggu (22/05/2022).

Tidak hanya di akhir pekan Pantai Sulamanda ini terlihat ramai dengan pengunjung, tetapi dihari-hari biasa pantai asri ini juga selalu ramai dengan pengunjung.

Salah seorang pengunjung pantai Sulamanda, Nonci. M. Messah mengatakan dirinya merasa senang datang ke pantai Sulamanda karena di pantai Sulamanda ini dirinya merasakan sensasi keindahan yang indah sekali, baik dari segi pantai nya yan indah dan hamparan pulang yang terlihat jelas di seberang pantai.

Pengunjung pantai Sulamanda saat menikmati keindahan pantai Sulamanda, Minggu (22/05/2022). Dokumentasi : Nataniel Pekaata/NTT AKTUAL

“Selain itu saya juga nyaman ditempat ini, karena disaat merasakan suasana pantai yang indah, kita juga bisa merasakan lopo yang indah dibalut daun kelapa nan elok,” ungkapnya.

Salah seorang pengunjung pantai Sulamanda lainnya, Veronika V. Obesi mengatakan tempatnya indah dan sajian lopo serta bakau nya juga memikat.

“Selain itu tempatnya juga bersih dan enak dipandang. Jujur saya berkesan datang,” ujar sosok yang diakrab sapa Indhy. (NA)

Penulis + Editor : Nataniel Pekaata