NTT AKTUAL. KUPANG. Dalam pelaksanaan kegiatan Sante-Sante Duduk Baomong Deng Media (Sasando Dia) yang berlangsung di Ruang Nemberala Lantai 3 Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT (KPw BI NTT), Jumat (8/4/2022) Kepala KPw BI Provinsi NTT, I Nyoman Ariawan Atmaja memaparkan Pemulihan kondisi perekonomian di Provinsi NTT yang terus berlanjut.
Kegiatan Sasando Dia terselenggara berkat kerjasama antara BI NTT dan Otoritas Jasa Keuangan Provinsi NTT (OJK NTT). Dalam kegiatan ini hadir pula Asisten III Setda Provinsi NTT, Samuel Halundaka, Kepala OJK NTT, Robert Sianipar, Kepala Biro Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT, Larry Rupidara, Kepala Biro Pembinaan dan Pengembangan Pasar Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi, Tirta Karma Senjaya dan Awak Media baik dari Media Online, cetak dan elektronik.

“Pemulihan kondisi perekonomian di Provinsi NTT terus berlanjut. Pada triwulan IV 2021, PDRB Provinsi NTT tumbuh sebesar 3,10% (yoy), membaik dibandingkan triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 2,36% (yoy), namun lebih rendah dibandingkan dengan nasional yang tumbuh sebesar 5,02% (yoy). Secara kumulatif, kinerja perekonomian Provinsi NTT pada tahun 2021 tercatat sebesar 2,51% (ctc), lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2020 yang mengalami kontraksi sebesar 0,83% (ctc),” ujar I Nyoman Ariawan Atmaja.
Dirinya menambahkan pemulihan ekonomi pada tahun 2021 didorong oleh perbaikan pada seluruh komponen sisi pengeluaran sejalan dengan aktivitas ekonomi yang meningkat. Dari sisi Lapangan Usaha (LU), kinerja ekonomi bersumber dari LU utama yakni LU Konstruksi, LU Perdagangan, dan LU Pertanian.
Inflasi Provinsi NTT pada bulan Maret 2022 tercatat sebesar 0,15% (mtm), melandai dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,51%. Inflasi terutama disebabkan oleh kenaikan tarif angkutan udara serta beberapa komoditas makanan seperti bunga pepaya, terong, cabai rawit, dan bayam. Di sisi lain, penurunan harga beberapa komoditas ikan seperti ikan kembung, ikan tongkol, serta daging ayam ras menjadi faktor penahan inflasi. Secara tahunan, inflasi year-on-year pada bulan Maret 2022 tercatat sebesar 2,89% (yoy), lebih tinggi dibandingkan dengan inflasi nasional sebesar 2,64% (yoy), jelas I Nyoman Ariawan Atmaja.
Lebih lanjut, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi NTT bersama dengan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) telah melakukan sinergi dan kolaborasi sebagai upaya pengendalian inflasi di Provinsi NTT dalam kerangka 4K, antara lain :
- Telah dilaksanakan Capacity Building TPID Provinsi NTT secara online pada 4 Maret 2022 dan diikuti oleh perwakilan sekretariat TPID Provinsi Kabupaten/Kota di seluruh NTT. Diantara kegiatan capacity building adalah untuk penyusunan OPS dalam rangka TPID Award 2022 (Penilaian kinerja TPID di tahun 2021). Selanjutnya, OPS dan Self Asessmen TPID Provinsi/Kabupaten/Kota di NTT telah di submit oleh masing-masing sekretariat TPID melalui website TPIN Kemendagri.
- Telah di selenggarakan HLM TPID Kota Kupang Triwulan I 2022 secara offline pada tanggal 10 Maret 2022, bertempat di Kantor Pemerintahan Kota Kupang. Kegiatan HLM tersebut dihadiri dan dibuka secara langsung oleh Wali Kota Kupang.
- Lebih lanjut, juga telah dilaksanakan Rapat Koordinasi TPID Provinsi NTT Tahun 2022 secara offline, bertempat di Kantor Gubernur Provinsi NTT pada 29 Maret 2022. Rapat dihadiri dan dibuka oleh Asisten II Setda Provinsi NTT.
- Sebagai salah satu tindak lanjut, beberapa Kabupaten/Kota seperti Kota Kupang, Sumba Barat Daya, Sumba Tengah, Sumba Timur, Kabupaten Ende, Kabupaten Kupang, Manggarai Barat, dan Manggarai telah melakukan sidak pasar, pasar murah, dan juga bazar untuk memastikan ketersediaan pasokan menyambut HBKN (Paskah, Ramadhan dan Idul Fitri). Kegiatan serupa juga akan digelar oleh Kabupaten lainnya di NTT, pungkasnya. (*/NA)
Penulis + Editor : Nataniel Pekaata