Arsip Tag: Festival Desa Binaan Bank NTT

Program Festival Desa Binaan Bank NTT Di Apresiasi Kepala KPP Pratama Kupang

NTT AKTUAL. KUPANG. Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang, Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi memberikan apresiasi terhadap program Festival Desa Binaan yang di selenggarakan oleh Bank NTT.

Hal ini di sampaikan dirinya dalam kegiatan Press Confference bersama Direksi Bank NTT dan Wartawan yang berlangsung di Aula Lantai 5 Kantor Pusat Bank NTT, Rabu (01/2/2023).

“Saya waktu kemarin di tunjuk sebagai salah satu juri dalam kegiatan Festival Desa Binaan dan PAD Bank NTT, saya dapat lokasi nya di Lembata dan Rote. Kenapa saya mau support karena program Festival Desa Binaan ini sangat bagus, sebab tidak hanya terkait penyaluran kredit saja tetapi ada juga peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM). Ada beberapa pelatihan baik dari pengolahan, pengemasan produk serta pemasaran yang di support oleh Bank NTT untuk bisa tentunya membangkitkan masyarakat desa agar bisa memanfaatkan program ini dan pada akhirnya masyarakat desa dapat mandiri dalam usahanya serta meningkatkan kesejahteraan mereka,” ungkap Ayu.

Kepala Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Kupang, Ni Dewa Agung Ayu Sri Liana Dewi (kanan) saat menyampaikan apresiasi dirinya terhadap program Festival Desa Binaan Bank NTT  kepada Wartawan, dalam kegiatan Press Confference yang berlangsung di Aula Lantai 5 Kantor Pusat Bank NTT, Rabu (01/2/2023). Dokumentasi : Nataniel Pekaata/NTT AKTUAL

Selain itu terimakasih untuk Bank NTT yang dimana di tahun lalu juga men support KPP Pratama Kupang dengan menjadi narasumber dalam kegiatan Bisnis Development Service yang di selenggarakan KPP Pratama Kupang, tambahnya.

”Kegiatan ini untuk memberikan edukasi perpajakan kepada para pelaku-pelaku UMKM dan tidak hanya edukasi perpajakan tetapi kita juga memberikan edukasi terkait pembiayaan dan Bank NTT dalam hal ini menjadi narasumber terkait aspek pembiayaan,” kata Ayu.

“Kami juga berkoordinasi dengan Bank NTT terkait bantuan Bank NTT untuk membantu mensosialisasikan validasi NIK ke NPWP. Bank NTT ini kan karyawan nya banyak dan bisa mengajak karyawan nya untuk melakukan lebih awal validasi secara mandiri guna persiapan pelaporan SPT Tahunan,” pungkasnya.

Untuk di ketahui turut hadir dalam kegiatan Press Confference ini Direktur Teknologi Informatika dan Operasional Bank NTT, Hilarius Minggu, Direktur Kepatuhan Bank NTT, Christofel Adoe dan para Wartawan baik dari Media Online, cetak dan elektronik. (NA)

Penulis + Editor : Nataniel Pekaata

Sukses Gelar Festival Desa Binaan 2022, Bank NTT Tetapkan Tiga Juara

NTT AKTUAL. TAMBOLAKA. Persaingan 115 desa untuk merebut posisi puncak sebagai desa binaan terbaik dalam Festival Desa Binaan Bank NTT dan Festival PAD tahun 2022, berakhir dengan ditetapkannya tiga desa terbaik sebagai juara dalam kegiatan ini, serta satu juara favorit dan Person In Charge (PIC) terbaik.

Dokumentasi : istimewa

Ketua Dewan Juri, Prof. Dr. Intiyas Utami, SE, M.Si., Ak, CA, CMA, QIA CFra (Staff Khusus Gubernur NTT), Selasa (20/12/2022) malam pada puncak perayaan HUT NTT ke-64, yang berlangsung di Lapangan Galatama, Tambolaka, Kabupaten Sumba Barat Daya, mengumumkan nama para juara.

Dalam video short yang ditayangkan malam itu, Prof. Intiyas menyebut satu persatu juara festival, yakni Juara I oleh Desa Napan binaan Kantor Bank NTT Cabang Kefamenanu, juara II Desa Wologai Tengah binaan kantor Bank NTT Cabang Ende, dan juara III oleh Desa Ombarade binaan kantor Bank NTT Cabang Waitabula. Sementara juara favoritnya adalah Desa Tunbaun dari kantor cabang Oelamasi.

Tak hanya itu, tahun ini, Bank NTT sebagai pemilik festival, memberi apresiasi kepada PIC terbaik yang sudah sukses mendampingi desa-desa yang menjuarai festival. Mereka diantaranya Berty I.F Nope dari kantor cabang Kefamenanu, Herly Suryani Hanin dari kantor cabang Ende serta Carla Pekujawang dari kantor cabang Waitabula.

“Penilaian dilakukan dengan melihat langsung potensi yang ada dimana juri melihat langsung potensi tersebut serta dampaknya pada pendapatan asli daerah. Dengan melihat indikator penilaian di bidang ekonomi, sosial, lingkngan, kelembagaan dan PAD dengan total indikator sebanyak 76 buah,” tutur Prof. Intiyas.

Festival ini merupakan program Bank NTT yang bertujuan dalam pemberdayaan masyarakat dan kemandirian dalam sektor ekonomi dan keuangan yang berbasis pada potensi unggulan, yang dimiliki oleh sebuah desa dan dapat dikembangkan menjadi usaha mandiri serta berprestasi.

Sebelumnya, pengumuman malam itu ditandai dengan handscan oleh Gubernur NTT Victor Bungtilu Laiskodat didampingi Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Kapolda NTT Irjen Pol Johny Asadoma, Danlanud El Tari Kupang Aldrin Petrus Mongan, Bupati SBD, Kornelis Kodi Mete serta hampir seluruh kepala daerah se-NTT. Hadir juga para direksi Bank NTT yakni Direktur Dana, Johanis Landu Praing dan Direktur Kepatuhan, Christofel Adoe dan Komisaris yakni Komisaris Utama Juvenile Jodjana, dan dua komisaris independen lainnya masing-masing Samuel Djoh Despasianus dan Frans Gana.

Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho saat itu dalam pernyataannya menjelaskan bahwa tahun ini ada 115 desa yang menjadi peserta festival. Dan hari ini Bank NTT tidak saja mengajak warga untuk mengembangkan kapasitas usahanya melainkan berkontribusi bagi daerahnya. Gubernur NTT Viktor Laiskodat sebelumnya pun menegaskan “Bank NTT hari ini sudah bergerak jauh untuk menjadi sebuah lembaga jasa keuangan, industri keuangan, menjadi basis untuk menjadi pionir dalam pembangunan UMKM dan sebagai gubernur saya gembira sekali”

Untuk diketahui, para tokoh yang dilibatkan sebagai juri selain Prof Intiyas yakni  Prof. Dr. Daniel Kameo, Ph.D (Staff KhususGubernur NTT), Pius Rengka, SH., M.Sc (Staff Khusus Gubernur NTT), Handrianus Paulus Asa (Bank Indonesia Perwakilan Prov. NTT)¸ Edy Purwanto (Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Prov. NTT), Ni Dewa AgungAyu Sri Liana Dewi (Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kupang), Alexon Lumba, SH., M.Hum/ Sandy A. J. L. Pranadjaya (Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Prov. NTT), Joni Lie Rohi Lodo, SH (Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT), Tamran Ismail, S.Si., MP (Kantor Balai Pengawasan Obat dan Makanan Prov. NTT), Bobby Lianto (Ketua KADIN NTT), Dr. James Adam (Akademisi) dan Stanley Boymau (Konsultan Humas Bank NTT). Sementara para pemenang festival akan mendapatkan plakat dan dana pendampingan capasity buiding (***)

Rapat Penetapan Juara Festival Desa Binaan Bank NTT 2022 Berlangsung Secara Virtual

NTT AKTUAL. KUPANG. Tim juri Festival Desa Binaan Bank NTT dan Festival PAD Tahun 2022, Selasa (13/12/2022) akhirnya memutuskan tiga juara pada kegiatan spektakuler dengan melibatkan 115 desa sebagai dari seluruh NTT sebagai peserta ini. Tak hanya itu, juri pun memutuskan satu desa sebagai desa favorit dan dari internal Bank NTT, mereka memberi penghargaan kepada PIC terbaik dalam kegiatan ini.

Untuk diketahui, panitia memfasilitasi pelaksanaan rapat secara virtual, dan Prof. Dr. Intiyas Utami, SE, M.Sc., Ph.D (Staff Khusus Gubernur NTT) dalam kapasitas sebagai ketua dewan juri, memimpin rapat yang dihadiri oleh seluruh juri.

Juri Festival Desa Binaan Bank NTT Tahun 2022 saat melakukan rapat secara virtual

Mereka diantaranya Prof. Dr. Daniel Kameo, Ph.D (Staff KhususGubernur NTT), Pius Rengka, SH., M.Sc (Staff Khusus Gubernur NTT), Handrianus Paulus Asa (Bank Indonesia Perwakilan Prov. NTT)¸ Edy Purwanto (Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan Prov. NTT), Ni Dewa AgungAyu Sri Liana Dewi (Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kupang), Alexon Lumba, SH., M.Hum/ Sandy A. J. L. Pranadjaya (Dinas Pendapatan dan Aset Daerah Prov. NTT), Joni Lie Rohi Lodo, SH (Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Prov. NTT), Tamran Ismail, S.Si., MP (Kantor Balai Pengawasan Obat dan Makanan Prov. NTT), Bobby Lianto (Ketua KADIN NTT), Dr. James Adam (Akademisi) dan Stanley Boymau (Konsultan Humas Bank NTT).

Rapat yang dimulai pukul 10.00 WITA ini baru berakhir pada pukul 13.30 Wita, dan cukup a lot karena setiap juri diberi kesempatan untuk mempresentasikan hasil temuan mereka saat dua kali melakukan perkunjungan ke 115 desa yang dituju. Dan seluruh titik ini tersebar pada semua kantor cabang Bank NTT tiap kabupaten dan kota serta menjadi binaan Bank NTT.

Sebelumnya, juri diminta memilih tiga desa terbaik dari lima di setiap kabupaten yang dikunjungi. Lalu, dipilihlah satu terbaik, sehingga ada 22 desa yang masuk ke tahapan seleksi selanjutnya. Ke-22 desa itu yakni Desa Ombarade (Bank NTT Cabang Waitabula), Kelurahan Oesapa Selatan (Kantor Cabang Utama), Desa Bloro (Cabang Maumere), Desa Lando (Cabang Ruteng), Desa Kolobolon (Cabang Rote Ndao), Desa Coal (Labuan Bajo), Desa Leraboleng (Larantuka), Desa Dikesare, Desa Golo Loni (Borong), Desa Watumanu (Bajawa), Desa Menia (Sabu Raijua), Desa Neke (SoE), Desa Wologai Tengah (Ende), Kelurahan Kabir (Alor), Desa Napan (TTU), Desa Wetana (Waikabubak), Desa Lakekun Barat (Malaka), Desa Bismarak (KCK), Desa Kuta (Waingapu), Desa Umbu Pabal Selatan (Anakalang), Desa Tunbaun (Oelamasi), Desa Kabuna (Atambua).

Diskusi kian seru, manakala dari ke-22 desa ini, akan disaring lagi 10 desa dengan skor tertinggi. Sehingga ada 10 desa yang lolos. Diantaranya Kelurahan Oesapa Selatan, Desa Napan, Desa Wologai Tengah, Desa Ombarade, Desa Tunbaun, Desa Besmarak, Desa Bloro, Desa Kolobolon, Desa Neke dan terakhir Desa Kabuna. Desa-desa ini dipublikasi secara acak.

Masih dalam diskusi yang kian menukik, setiap juri ditantang mempertahankan argumentasi mereka, mengapa memberi skor yang tinggi pada setiap nominator. Terutama dari sisi kelembagaan setiap nominator. Apakah setiap unit usaha disana memiliki badan hukum, dan diproteksi secara baik dengan regulasi seperti Peraturan Desa atau sejenisnya, ataukah tidak. Bahkan juri diminta menunjukkan bukti legalitas itu sebagai pertanggungjawaban atas keputusan memberi skor. Usai di tahapan ini, diputuskanlah lima desa dengan skor tertinggi. Adapun kelima desa itu (yang dipublikasi secara acak) yakni Desa Tumbaun, Desa Napan, Kelurahan Oesapa Selatan, Desa Wologai Tengah, dan Desa Ombarade. Untuk menentukan desa mana sebagai juara satu hingga tiga, sekali lagi juri yang turun ke desa-desa ini, diminta untuk mempresentasikan temuan mereka, mengenai peranan Bank NTT khususnya, ratio digitalisasi maupun elektronifikasi dari sistem pembayaran di sana. Bahkan, sejauh mana desa-desa ini memiliki akses dengan Bank NTT. Kian seru manakala ada juri yang sampai mempresentasikan total transaksi pada unit usaha Bumdes/Koperasi yang ada di desa kandidat juara.

“Dari kelima desa ini, juri pun akhirnya memilih tiga terbaik dan satu desa favorit yang tidak termasuk dari kelima desa ini. Mengenai desa mana sebagai juara, baru akan diumumkan pada perayaan HUT NTT pekan depan di Sumba Barat Daya. Terimakasih kepada seluruh desa yang sudah ikut berpartisipasi dalam Festival Desa Binaan Bank NTT tahun 2022 ini, apa yang sudah dilakukan agar dipertahankan dan bila perlu ditingkatkan,”tegas Prof. Dr. Intiyas Utami, SE, M.Sc., Ph.D selaku ketua tim juri, yang juga Rektor UKSW yang baru menjabat beberapa pekan terakhir. (***)

Sumber berita + foto : HUMAS BANK NTT

Kunjungi Sikka, Juri Festival Desa Binaan Bank NTT Kagum Semangat UMKM

NTT AKTUAL. MAUMERE. Juri Festival Desa Binaan Bank NTT dan PAD tahun 2022 sudah melakukan assesmen awal terhadap 115 desa yang tersebar di 22 kabupaten/kota di NTT. Dan saat ini, Ketua dewan juri, Prof Dr. Intiyas Utami, SE., M.Si., Ak, CA, CMA, QIA, CfrA sedang melakukan penilaian pada desa-desa peserta di Kabupaten Sikka.

Dalam perkunjungannya ke desa-desa di Kabupaten Sikka, Prof Tyas dibuat kagum akan semangat UMKM ini untuk terus bertumbuh. Sehingga rektor terpilih Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) ini pun menyarankan kepada pihak pemerintah desa untuk harus segera membentuk konsorsium guna mengikat kelompok UMKM, kelompok tani maupun BumDes.

Ketua dewan juri Festival Desa Binaan Bank NTT dan PAD tahun 2022, Prof Dr. Intiyas Utami, SE., M.Si., Ak, CA, CMA, QIA, CfrA saat mengunjungi Desa Bloro, Sikka. Dokumentasi : istimewa

“Saya melihat kelompok-kelompok usaha masyarakat ini sangat bersemangat,”tutur Prof. Intiyas. Dalam perkunjungannya ke lokasi-lokasi desa binaan ini, dia didampingi Lavny Manesi dari Divisi Mikro Kredit kantor pusat, serta Yosephina G Lely selaku pimpinan Bank NTT Cabang Maumere, camat Nita.

Pernyataan guru besar UKSW ini cukup beralasan karena dalam kunjungannya Senin (5/9/2022) di kantor Desa Bloro Kecamatan Nita Kabupaten Sikka, dia menemukan satu dari lima desa peserta festival ini geliat UMKM-nya baik.

Daniel Desa selaku Kepala Desa Bloro memanfaatkan kesempatan itu untuk mempromosikan potensi desanya. “Desa kami adalah satu diantara desa penghasil kelapa skala nasional, penghasil kakao, dan memiliki UMKM tenun ikat pewarna alami,”tuturnya menambahkan Bloro memiliki 14 kelompok tani dan BumDes mereka baru saja dibentuk. Walau usianya yang masih belia, namun mereka memiliki sejumlah UMKM mandiri yang dikelola masyarakat.

Dalam sesi diskusi, seperti dilansir Tribunflores.com, Prof Tyas mendapat banyak masukan mengenai potensi yang dimiliki desa itu, sebut saja kerajinan tangan, minyak asap cair, minyak goreng kelapa, VCO, cokelat dan tenun ikat. Tak hanya mendengar, melainkan juri pun mengunjungi lokasi produksi dan mini expo. Saat itu Prof Dr. Intiyas Utami meminta kepada pelaku usaha produksi minyak goreng kelapa dan VCO untuk mendapatkan izin dari BPOM. Sehingga produk yang dihasilkan bisa masuk ke pasar. (**)

KADIN NTT Siap Jadi Bapak Asuh Nominator Festival Desa Binaan Bank NTT

NTT AKTUAL. KUPANG. Asosiasi Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi NTT, menunjukkan keberpihakannya kepada pemberdayaan UMKM termasuk didalamnya Bumdes yang menjdi nominator dalam Festival Desa Binaan dan Festival PAD Bank NTT tahun 2022. Kesungguhan niat ini disampaikan oleh Ketua Umum KADIN NTT, Bobby Lianto, MM., MBA., dalam rapat bersama panitia dan tim juri yang berlangsung secara daring, beberapa saat yang lalu.

“Bank NTT memang berkarakter dalam fokus pemberdayaan UMKM yang adalah sektor pendukung utama roda ekonomi di NTT. Dan memang Bank NTT harus punya hati untuk membangun provinsi ini, sehingga patut kita apresiasi,”tegas Bobby sembari menambahkan, semangat inilah yang membuat KADIN NTT ikut mensupportnya.

Ketua Umum Kadin NTT, Bobby Lianto, saat rapat juri dan panitia Festival Desa Binaan dan PAD Bank NTT 2022 yang di laksanakan secara daring. Dokumentasi : istimewa

Bank NTT menurutnya harus didukung, dan tidak boleh dibiarkan berjalan sendiri dalam mengeksekusi peran besarnya tersebut. Sehingga bertolak dari situlah, KADIN NTT menurut Bobby, menawarkan diri menjadi bapak asuh bagi para nominator festival di seluruh NTT.

KADIN daerah akan menjadi mentor dalam setiap aktivitas usaha pelaku UMKM peserta festival. Dan di kemudian hari, para pelaku UMKM ini tidak boleh berjalan sendiri melainkan menjadikan KADIN sebagai rumah kedua untuk sharing ide maupun konsultasi ketika ada kebuntuan dalam berusaha.

“Kami siap mensupport melalui KADIN-KADIN daerah. Sebagai bapak asuh tentunya, sehingga teman-teman nominator silahkan bisa berkonsultasi kapan dan dimana saja,”tegas Bobby. Lebih jauh menurut CEO Sejahtera Group dan juga mantan Ketua Real Estate Indonesia (REI) NTT itu, ada saran yang hendak dia beri yakni  mengenai kemasan setiap produk. Agar kedepan, lebih diperhatikan lagi sehingga eye catching atau menarik pandangan mata.

“Kemasan juga perlu untuk dipehatikan. Kita tau bahwa setiap desa punya kekuatan keunikannya masing-masing. Tidak harus sama kemasannya. Untuk itu saya juga sepakat bahwa salah satu visi KADIN itu adalah melahirkan entrepreneur serta menaikkan level entrepreneur, maka hal-hal ini harus diperhatikan,”ujar Bobby lagi.

KADIN NTT menurutnya, juga melihat tentang digital marketing, yang walaupun produk-produk olahan terbaik UMKM di desa-desa, bisa dijual ke luar melalui pasar daring. Untuk itu KADIN NTT akan mengajak Bank NTT dan seluruh stake holders khusus mengenai produk lokal yang akan dieksport. Pihaknya sedang membahas dengan beberapa Konjen, dan dalam tahun ini juga akan ada pameran produk lokal.

Untuk mengeksekusinya, tentu KADIN NTT butuh mitra, dan salah satu mitra terbaik yang konsern dengan pemberdayaan UMKM dengan basis lokal, adalah Bank NTT. Sehingga akan ada pembicaraan. “Sehingga nantinya kedepan, kita tidak saja berbicara tentang produk, melainkan bagaimana menjual budaya dan kekayaan tradisional kita ke mancanegara. KADIN NTT konsern terhadap ini.”

KADIN NTT menurutnya memiliki beberapa jaringan di pasar daring yang setiap saat bisa dijadikan sebagai kekuatan yang mumpuni, untuk menjadi jembatan emas menghubungkan potensi yang dimiliki UMKM lokal NTT dengan dunia luar. “Dan festival ini adalah moment tepat untuk kita bermitra, bersinergi,”pungkas Bobby yang juga juri Festival Desa Binaan dan PAD Bank NTT 2022 ini. (***)

Setelah Sukses di 2021, Bank NTT Kembali Gelar Festival Desa Binaan Tahun 2022

NTT AKTUAL. KUPANG. Setelah sukses di tahun 2021, Bank NTT kembali menggelar Festival Desa Binaan tahun 2022. Jika tahun  lalu, penilaiannya hanya mencakup potensi unggulan setiap desa, maka tahun ini kriterianya bertambah. Yakni kreatifitas setiap desa dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kantor Pusat Bank NTT yang terletak di Jln. W.J.Lalamentik, Kota Kupang. Dokumentasi : Humas BPD NTT

Untuk memantapkan pelaksanaan festival, maka pada Kamis (10/2/2022) siang, dilaksanakanlah rapat perdana yang digelar oleh panitia, serta diikuti 12 orang tim juri yang berasal dari berbagai latar belakang.

Rapat yang digelar secara daring ini, dibuka oleh Direktur Kredit Bank NTT, Paulus Stefen Messakh. Adapun latar belakang kegiatan ini adalah, Bank NTT bertolak dari semangat pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa yang merupakan salah satu cara dalam penyelesaian masalah taraf hidup dan masalah ekonomi masyarakat desa.

“Untuk itulah dipandang perlu membentuk dan mengembangkan desa binaan di wilayah desa masing-masing kota/kabupaten. Desa binaan yang dibentuk menuntun kehidupan masyarakat desa ke arah yang lebih sejahtera, meningkatkan perekonomian masyarakat perdesaan, mewujudkan kemandirian masyarakat desa,”demikian Reynhard Djoh selaku penanggungjawab kegiatan, dalam pengantarnya saat rapat.

Ditambahkan, kegiatan ini pun membantu dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat desa serta mempermudah akses masyarakat desa/pengunjung dalam memperoleh informasi wilayah baik informasi potensi wilayah unggulan (Sumber daya alam dan sumber daya manusia) desa setempat hingga melahirkan desa binaan yang memiliki kelompok usaha UMKM yang menjalankan dan mengelola usahanya hingga tumbuh dan berkembang menjadi usaha mandiri dan berprestasi sehingga dapat berkontribusi terhadap Pendapatan Asli Daerah.

“Pengembangan potensi daerah dalam bentuk desa binaan akan menciptakan PAD yang berguna untuk melaksanakan tujuan pembangunan dan pengembangan yang manfaatnya berguna untuk daerah dengan tujuan untuk kemakmuran rakyat. Semakin besar nilai PAD suatu daerah berarti semakin besar anggaran pembangunan dan masyarakat akan semakin sejahtera. Inilah alasan, mengapa Bank NTT menyelenggarakan program FESTIVAL DESA BINAAN DAN PAD BANK NTT di seluruh Kantor Cabang Bank NTT,”tegas Reynhard.

Ditambahkan, peserta festival ini adalah seluruh Kantor Cabang Bank NTT kecuali Cabang Surabaya, dengan masing-masing Kantor Cabang Bank NTT menyiapkan 5 Calon Desa Binaan yang akan diikutkan dalam Festival Desa Binaan dan PAD Tahun 2022 dengan total peserta menjadi 115 Desa Binaan. “Dengan demikian, maka ketika kompetisi ini dibuka, maka ke-115 desa ini diberikan waktu yang sama untuk silahkan adu kreatifitas dalam meningkatan potensi daerah baik kekayaan alam pertanian, perikanan maupun pariwisata, dan akan dinilai oleh tim juri.”

Adapun tujuan festival, yakni meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat desa yang Multiply Effect sehingga berdampak pada Peningkatan Asli Daerah (PAD) masing-masing Kabupaten guna untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat daerah tersebut. “Menciptakan Desa Binaan yang mandiri dan berbasis digital,  Sentralisasi produk perbankan baik itu produk Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit, sebagai media promosi dan pemasaran produk Bank NTT serta menjadi pilot project pengembangan Desa Binaan Bank NTT dalam bidang PAD. Tak hanya itu melainkan nantinya menjadi pusat informasi potensi unggulan di daerah tersebut dan adanya pemanfaatan Agen Laku Pandai di Desa Binaan serta peningkatan kanal-kanal digital lainnya,”pungkasnya.

Untuk diketahui bahwa Festival Desa Binaan Bank NTT ini diprakarsai oleh Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, dan dalam pelaksanaannya di tahun pertama, yakni 2021, juri berhasil menjaring tiga desa terbaik dan satu desa favorit, yakni Desa Ajaobaki TTS sebagai Juara I, Desa Hadakewa Lembata sebagai juara II dan Desa Detusoko Barat, Ende sebagai juara III. Sedangkan Kampung Adat Prai Ijing Sumba Barat sebagai desa favorit.

Juri di tahun pertama yakni DR. James Adam (ketua) dan anggotanya Handrianus Paulus Asa (Bank Indonesia), Dedy Safari (OJK), Djony Rohi (Dinas Parekraf NTT), Ir. Abraham Paul Liyanto (Ketua KADIN NTT) dan Stenly Boymau (konsultan media Bank NTT). (***)

Juri Tetapkan Juara Festival Desa Binaan Bank NTT

NTT AKTUAL. KUPANG. Festival Desa Binaan Bank NTT yang digelar selama dua bulan terakhir, telah ditetapkan empat nominator terbaik untuk kategori juara 1, 2 dan 3 serta favorit. Penetapan ini setelah keenam orang juri melakukan rapat, pada Senin (12/7/2021) siang di ruang oval lantai IV kantor pusat Bank NTT.

Hadir secara offline empat orang juri serta dua lainnya yakni Ir. Abraham Paul Liyanto dan Handrianus Paulus Asa secara online karena beberapa alasan. Sementara, seluruh panitia nampak hadir. Saat membuka rapat, Reinhard Djo mewakili manajemen Bank NTT menegaskan kembali terkait semangat kegiatan ini.

Rapat juri Festival Desa Binaan Bank NTT yang berlangsung di ruang oval lantai IV kantor pusat Bank NTT, Senin (12/7/2021) siang. Dokumentasi : Humas Bank NTT.

“Festival ini merupakan implementasi dari misi Bank NTT yaitu ‘Pelopor Penggerak Ekonomi Rakyat’ dan ‘menggali sumber potensi daerah untuk diusahakan secara produktif bagi kesejahteraan masyarakat NTT,”demikian ujar Reinhard sembari menambahkan, manajemen sangat berterimakasih kepada keenam dewan juri yang sudah melaksanakan tugasnya selama sebulan terakhir dengan baik.

“Kami melihat dan mendengar, kinerja profesional dari enam dewan juri. Ini adalah sebuah capaian luar biasa karena sudah bersama-sama dengan Bank NTT menggali potensi, walau harus ke pulau-pulau mendatangi Bumdes binaan setiap desa,” kata Reinhard menegaskan kembali, bahwa manajemen tidak campur tangan terhadap kerja juri.

“Juri kami beri kesempatan untuk silahkan bekerja, dan manajemen tidak akan mengintervensi. Dengan demikian, tentu kami berharap agar keputusan yang dihasilkan, objektif, dan nantinya desa ini menjadi pionir bagi desa-desa lain di NTT,” ujarnya.

Rapat berlangsung selama hampir tujuh jam. Dimulai pukul 14.00 WITA, hingga pukul 19.30 WITA. Saat dibuka oleh Ketua dewan juri, DR James Adam, setiap juri diberi kesempatan untuk mempresentasekan temuan di lapangan. Pasalnya, setiap juri mendatangi empat Bumdes yang tersebar di seluruh NTT untuk mengevaluasi kinerjanya. Begitu pula dengan para pimpinan cabang Bank NTT tentang keseriusan mentransfer dan mengimplementasikan visi Bank NTT.

Juri Festival Desa Binaan Bank NTT saat foto bersama dengan panitia Festival Desa Binaan, pada Senin (12/7/2021) siang di ruang oval lantai IV kantor pusat Bank NTT. Dokumentasi : Humas Bank NTT.

Untuk diketahui bahwa rapat dimulai dengan presentase setiap juri, lalu dari situlah secara bersama mereka mengevaluasi kinerja 23 Bumdes untuk menentukan 12 terbaik. Usai menentukan 12 terbaik, setiap juri masih diberikan kesempatan untuk beradu argumentasi, mengacu pada data-data yang ditemukan serta disandingkan dengan fakta-fakta pendukung lainnya.

Diskusi menjadi cukup serius, karena muncullah argumengtasi mengenai validitas skor yang ditetapkan, karena ada perbedaan persepsi dari setiap juri, karena tidak semua daerah didatangi mereka. Setiap orang hanya dijatahi empat. Namun itupun akhirnya ada solusinya, bahwa kehadiran satu orang juri di lokasi, mengakomodir kepentingan seluruhnya. Ada data dan dokumentasi yang lengkap, dicover oleh panitia sehingga fakta-fakta itulah yang dibuka saat evaluasi.

Diskusi kian sengit tatkala saat skoring, ada tiga Bumdes yang memiliki skor 100. Sedangkan lainnya berada pada kisaran skor 93-99. Ini terjadi karena skor untuk empat kriteria yakni kriteria utama, lokasi, usaha dan ketrampilan desa binaan masing-masing dengan terjemahannya, nyaris lengkap.

Para nominator memiliki Lopo DI@ BISA dengan totalitas kerja agen yang melampaui target. Bahkan semuanya dibuktikan dengan rekapan dari tiap cabang mengenai agen, dan kinerja keuangannya. Terobosan mereka menembus pasar nasional memasarkan produk lokal, menjadi pertimbangan. Bahkan beberapa desa, sukses menjual produk mereka di Shopee, Tokopedia, Bukalapak bahkan ada yang memiliki dan mengelola websitenya sendiri.

“Kalau kita lihat memang beberapa desa punya nama besar. Namun nama besar di bidang inovasi demi pengembangan potensi desa itu apakah saat Bank NTT masuk, dan dimodali oleh Bank NTT ataukah justru tanpa bank ini pun mereka bisa jalan. Saya justru melihat tentang sejauh mana peranan bank ini bagi pertumbuhan usaha mereka sehingga filosofi kehadiran Bank NTT sebagai pelopor penggerak ekonomi rakyat, terjawab disini,” tegas Paul Liyanto.

Pernyataannya sangat beralasan, karena ketika penentuan skor, ada desa yang nilainya tinggi, namun keunggulannya tidak serta merta karena kehadiran Bank NTT.

Sehingga dengan beberapa pertimbangan, juri akhirnya memutuskan tiga juara utama dengan satu favorit. Dan, juara-juara ini akan diumumkan pada saat perayaan HUT Bank NTT, 17 Juli 2021 nanti.

Juara I berhak atas uang tunai Rp. 250.juta, juara II Rp. 150 juta dan juara III sebesar Rp. 100 juta. Penghargaan bagi pemenang festival diberikan bantuan pengembangan dan perbaikan sarana dan prasarana menjadi usaha yang mandiri (dalam bentuk CSR).

“Hari ini juri telah selesai melaksanakan tugasnya untuk menyaring dan menentukan mana yang terbaik. Perlu ditekankan bahwa memang ada yang sukses, karena geliat usahanya cukup maju. Namun ada beberapa pertimbangan lain, seperti apakah kemajuan itu setelah kehadiran Bank NTT ataukah justru tanpa Bank NTT pun mereka sudah berjalan. Waktu pendampingan menjadi pertimbangan, begitu pula dengan ada banyak alasan, mengapa si A menjadi juara dan si B tidak,” tegas James Adam saat menutup rapat.

Juara sudah ditetapkan, selanjutnya akan diserahkan ke panitia untuk diumumkan, namun yang menjadi catatan penting adalah tentang keberlanjutan usaha di setiap Bumdes. Karena itu butuh pendampingan lanjutan, dan ini sudah menyangkut keseriusan kerja Bank NTT di tingkat cabang.

“Karena itu perlu ada pelatihan atau training untuk para pengelola Bumdes, marketing praktis promosi dan juga display produk. Bagi kami, ini harus ada kemitraan dengan pihak luar, ada yang sudah jalan dan ada yang belum. Lalu sistem keuangannya bagaimana, agar nanti usahanya bisa awet,” pungkas James.

Ada enam orang juri yang dilibatkan dalam Festival Desa Binaan Bank NTT. Yakni:

  1. James Adam (Akademisi/dosen)
  2. Abraham Paul Liyanto (Ketua KADIN NTT)
  3. Dedy Safari (Regulator/Otoritas Jasa Keuangan)
  4. Handrianus Paulus Asa (Regulator/Bank Indonesia)
  5. Joni Lie Rohi Lodo (Dinas Parekraf NTT)
  6. Stenly Boymau (Konsultan Pers Bank NTT)

Dengan berakhirnya penetapan pemenang, maka berakhirlah kerja juri selama dua bulan terakhir. Juri pun memberikan sejumlah rekomendasi secara tertulis, yang akan menjadi catatan penting bagi manajemen Bank NTT. Seluruh nominator, atau 23 Bumdes akan memperoleh piagam penghargaan dari manajemen. (Humas Bank NTT)

Bank NTT Siapkan Rp 250 Juta Bagi Juara I Festival Desa Binaan

NTT AKTUAL. KUPANG. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur (Bank NTT) Siapkan penghargaan sebesar Rp. 250.000.000 dalam bentuk tabungan bagi Juara I Festival Desa Binaan Bank NTT Tahun 2021. Sementara itu untuk Juara II hadiah yang disiapkan yakni Rp. 150.000.000 dan bagi Juara III Rp. 100.000.000 dalam bentuk tabungan.

Selain itu penghargaan lainnya bagi pemenang Festival Desa Binaan Bank NTT diberikan bantuan pengembangan dan perbaikan sarana dan prasarana menjadi usaha yang mandiri (dalam bentuk CSR).

Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho dalam kegiatan Press Conference Festival Desa Binaan Bank NTT Tahun 2021, Selasa (20/04/2021) mengatakan Penilaian Festival Desa Binaan akan dilakukan berdasarkan data yang di kirimkan Cabang ke Divisi Pemasaran Kredit Mikro, Kecil dan Konsumer dalam bentuk Dokumen Profil Desa Binaan, Foto dan Video. Data yang dikirimkan akan dinilai oleh Dewan Juri.

“Dewan juri beranggotakan 6 (enam) orang yang bertugas memberikan penilaian dalam Festival Desa Binaan Bank NTT, yang terdiri dari:

  1. Regulator / Bank Indonesia : Handrianus P. Asa
  2. Ketua KADIN Provinsi NTT : Abraham Paul Liyanto
  3. Akademisi / Dosen : Dr. James Adam
  4. Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif NTT : Joni Lie Rohi Lodo
  5. Regulator / Otoritas Jasa Keuangan (OJK) : Dony Prasetyo
  6. Konsultan Humas Bank NTT : Stanley Boymau,” ujar Dirut Bank NTT.

Dirinya menambahkan prosedur pelaksanaan dalam Festival Desa Binaan Bank NTT ini yaitu : 1. Cabang melakukan identifikasi desa yang akan di ikutkan dalam festival desa binaan;

  1. Identifikasi yang dilakukan kantor Cabang berdasarkan pada potensi wilayah masing-masing desa antara lain potensi sumber daya manusia, potensi sumber daya alam/lingkungan dan potensi perekonomian masyarakat desa dimaksud;
  2. Dapat menggunakan referensi desa binaan yang dibentuk melalui Badan Usaha Milik Desa sesuai tabel potensi wilayah diatas;
  3. Cabang menerima profil desa binaan dan melakukan proses elektronifikasi jenis produk dan jasa yang akan dipasarkan/dijual;
  4. Cabang wajib membuat foto dan video desa binaan yang memuat aktivitas ekonomi, aktivitas perbankan dan penggunaan elektronifikasi produk yang ada dalam desa tersebut;
  5. Cabang memasukan jenis produk dan jasa yang akan di pasarkan secara elektronifikasi (setiap produk dan jasa dibuatkan barcode produk);
  6. Cabang yang terpilih wajib membuat foto dan video desa binaan sesuai dengan kriteria video yang telah di tentukan;
  7. Setiap transaksi pembelian produk dan pembayaran jasa menggunakan fasilitas pembayaran Non Tunai (QRIS Bank NTT).

Festival Desa Binaan Bank NTT merupakan kegiatan perdana yang dilakukan Bank NTT, dan kegiatan ini diselenggarakan sejak 1 April hingga 1 Juli 2021 dimana puncak pengumuman Festival Desa Binaan Bank NTT ini akan disampaikan pada 17 Juli 2021 mendatang, tutup Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho. (*/NA)

Penulis + Editor : Nataniel Pekaata

Tingkatkan Ekonomi Masyarakat Desa, Bank NTT Gelar Festival Desa Binaan

NTT AKTUAL. KUPANG. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan desa merupakan salah satu cara dalam penyelesaian masalah taraf hidup dan masalah ekonomi masyarakat desa. Oleh karena itu, dipandang perlu membentuk dan mengembangkan desa binaan di wilayah desa masing-masing kota/kabupaten. Desa binaan yang dibentuk menuntun kehidupan masyarakat desa ke arah yang lebih sejahtera, meningkatkan perekonomian masyarakat perdesaan, mewujudkan kemandirian masyarakat desa, membantu dan meningkatkan kondisi sosial ekonomi masyarakat desa serta mempermudah akses masyarakat desa/pengunjung dalam memperoleh informasi wilayah baik informasi potensi wilayah unggulan (Sumber daya alam dan sumber daya manusia) desa setempat hingga melahirkan desa binaan yang memiliki kelompok usaha UMKM yang menjalankan dan mengelola usahanya hingga tumbuh dan berkembang menjadi usaha mandiri dan berprestasi, maka PT. Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur menyelenggarakan program FESTIVAL DESA BINAAN BANK NTT di seluruh Kantor Cabang Bank NTT.

Hal ini disampaikan Direktur Utama (Dirut) Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho pada kegiatan Press Conference Festival Desa Binaan  Bank NTT Tahun 2021 yang berlangsung di Lantai 5 Kantor Pusat Bank NTT, Selasa (20/04/2021).

Dirut Bank NTT menambahkan Festival ini merupakan implementasi dari misi Bank NTT yaitu “Pelopor Penggerak Ekonomi Rakyat” dan “Menggali Sumber Potensi Daerah untuk diusahakan secara Produktif bagi Kesejahteraan Masyarakat NTT”.

Dirinya pada kesempatan ini menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan Festival Desa Binaan Bank NTT Tahun 2021 yaitu :

A). Meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat desa yang Multiply Effect. B). Menciptakan Desa Binaan yang mandiri dan berbasis digital.

C). Sentralisasi produk perbankan baik itu produk Dana Pihak Ketiga (DPK) dan Kredit.

D). Media promosi dan pemasaran produk Bank NTT.

E). Pilot Project pengembangan Desa Binaan Bank NTT.

F). Menjadi pusat informasi potensi unggulan di daerah tersebut.

“Untuk peserta yaitu Seluruh Kantor Cabang Bank NTT kecuali Cabang Surabaya,” ujar Dirut Bank NTT.

Sementara itu untuk Persyaratan Desa Binaan yakni :

  1. Desa Binaan memiliki akses jalan ke lokasi terjangkau;
  2. Memiliki potensi ekonomi yang Multiply Effect pada masyarakat desa;
  3. Desa tersebut memiliki keragaman usaha;
  4. Produk yang dijual merupakan hasil produktifitas masyarakat setempat;
  5. Transaksi penjualan produk dan jasa berbasis elektronifikasi dengan menggunakan produk-produk bank NTT (Menggunakan QRIS);
  6. Desa Binaan atau produk yang dihasilkan ter-elektronifikasi memuat cerita/history desa dan produk-produk yang dipasarkan (dalam bentuk barcode);
  7. Produk yang dijual wajib dikemas dengan branding bank NTT;
  8. Memiliki Lopo Dia Bisa yang dijadikan tempat usaha dan juga sebagai media informasi potensi unggulan yang ada di daerah tersebut;
  9. Memiliki Agen Dia Bisa minimal 50% dari pelaku ekonomi yang ada di desa tersebut.
  10. Bisnis yang dijalankan tidak melanggar hukum dan norma-norma yang berlaku di Negara Republik Indonesia;
  11. Produk dihasilkan telah tersertifikasi oleh lembaga yang berwenang;
  12. Cabang wajib mengirimkan dokumen ke kantor pusat Divisi Pemasaran Kredit Mikro, Kecil dan Konsumer dalam bentuk Profil Desa Binaan, Foto dan Video (video: cerita singkat terkait aktivitas ekonomi masyarakat setempat);
  13. Setiap cabang wajib mengikutsertakan minimal 1 (satu) desa binaan dalam Festival Desa Binaan ini, pungkas Dirut Bank NTT (*/NA)

Penulis + Editor : Nataniel Pekaata