Arsip Kategori: KESEHATAN

Hadiri Acara Penyerahan Bantuan Bagi 30 Anak Stunting, Pj. Wali Kota Kupang Beri Apresiasi 

NTT AKTUAL. KOTA KUPANG. Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH, mengapresiasi social movement yang digagas oleh Tribune News untuk pencegahan stunting di Kota Kupang. Apresiasi disampaikan saat menghadiri acara penyerahan bantuan bagi 30 anak stunting dan 4 ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) di Aula Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Kelurahan Oebufu, Kamis (25/5/2023).

Hadir dalam kegiatan ini, General Manager PT. Timor Media Grafika, Pemimpin Redaksi Pos Kupang, Ketua TP PKK Kota Kupang, perwakilan dari BKKBN Provinsi NTT, para pimpinan perangkat daerah terkait, Lurah Oebufu serta orang tua dan anak-anak stunting penerima bantuan.

Dalam sambutannya Penjabat Wali Kota menyampaikan social movement ini merupakan terobosan yang luar biasa. PT Timor Media Grafika yang membawahi Harian Pos Kupang, sebagai salah satu anak media Tribune News telah melakukan sesuatu yang berbeda. Kalau saat ini pemerintah sedang berjuang dengan program bapa angkat, Tribune News membantu lewat program kakak asuh. Dia optimis jika program ini dikolaborasikan maka hasil yang diperoleh akan lebih hebat. Kalau makin banyak orang yang peduli maka 4543 anak stunting di Kota Kupang bisa ditolong.

Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH, saat memberikan sambutan pada acara penyerahan bantuan bagi 30 anak stunting dan 4 ibu hamil kekurangan energi kronis (KEK) di Aula Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Kelurahan Oebufu, Kamis (25/5/2023). Dokumentasi : Prokompim Setda Kota Kupang

Terima kasih disampaikan kepada Tribune News dan para kakak asuh bagi anak stunting. Diakuinya bantuan ini menginspirasi dan makin memotivasi Pemerintah Kota Kupang untuk berjuang lebih keras lagi dalam penanganan stunting. Kepada para orang tua George berpesan untuk memberi perhatian kepada anak-anaknya dengan baik, terutama untuk asupan gizi mereka dengan memanfaatkan bahan makanan lokal seperti kelor. Para calon orang tua juga harus mempersiapkan pernikahan secara baik dan anak yang mau dilahirkan juga harus direncanakan secara baik.

Pada kesempatan yang sama George mengingatkan untuk memberi perhatian serius pada salah satu faktor penyebab stunting yakni pengangguran. Pemkot Kupang melalui para lurah tengah melakukan pemetaan warga usia produktif yang saat ini masih menganggur, sehingga dapat dicari solusi untuk menemukan mata pencaharian yang sesuai. Dengan memiliki pekerjaan dan pendapatan yang cukup tentunya kebutuhan ekonomi keluarga bisa terpenuhi dan asupan gizi anak tercukupi.

General Manager PT. Timor Media Grafika, Margaretha Iin Wahyuningrum, menjelaskan social movement bertajuk semesta mencegah stunting cukup 2 telur ini merupakan bagian dari kegiatan Tribune Network yang memiliki 69 media di seluruh Indonesia bekerja sama dengan BKKBN RI. Kegiatan ini sudah dilaunching sejak 21 Maret 2023 lalu dan diselenggarakan di 33 provinsi di Indonesia. Khusus untuk NTT diselenggarakan di Kelurahan Oebufu.

Donasi kepada 30 anak stunting didukung oleh 22 kakak asuh yang tidak hanya berasal dari NTT tapi juga berdomisili di luar NTT, di antaranya Ketua DPRD NTT, Emelia Nomleni, Wakapolda NTT, Brigjen Pol Drs. Heri Sulistianto, Kakanwil Kemenkumham NTT, Marciana D. Djone, Direktur Utama Bank NTT, Alex Riwu Kaho, Jakarta Hope Rotary Club District 3410 dan putera asli NTT yang berdomisili di Jakarta Orias Petrus Mudak. Dalam program ini Pos Kupang akan memberikan 2 butir telur setiap hari, yang diantar setiap minggu oleh ojek online Gojek ke rumah masing-masing anak. Akan didampingi oleh petugas dari puskesmas Oepoi, kader posyandu dan petugas dari RS Boromeus. (*PKP_ans)

Sumber berita + foto : Prokompim Setda Kota Kupang

Editor : Nataniel Pekaata 

Penjabat Wali Kota Teken Kerja Sama Layanan Kesehatan Dengan 5 Kabupaten

NTT AKTUAL. KOTA KUPANG. Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH., hadir dalam acara Penandatanganan Kerja Sama (PKS) antar wilayah untuk mendukung pelayanan kesehatan bersama para Kepala Daerah dari 5 Kabupaten di NTT, antara lain Kabupaten Kupang, Kabupaten TTS, Kabupaten Rote Ndao, Kabupaten Sabu Raijua dan Kabupaten Alor, bertempat di Hotel Kristal Kupang, Jumat (03/2/2023).

Kegiatan ini difasilitasi melalui program USAID Momentum yang berkomitmen mendukung kesehatan ibu dan bayi baru lahir serta menurunkan Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka Kematian Ibu (AKI) di Provinsi NTT. Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan PKS rujukan antar fasilitas layanan kesehatan yang di tandatangani oleh para Direktur Rumah Sakit Umum Daerah dari sejumlah kabupaten/kota tersebut diatas.

Salah satu strategi menurunkan AKI dan AKB di Provinsi NTT adalah dengan membangun dan memperkuat jejaring sistem rujukan untuk pelayanan yang tepat waktu, memperkuat tata kelola sistem rujukan dan meningkatkan keterlibatan aktif masyarakat dalam perawatan ibu dan bayi yang baru lahir. Kemampuan atau kompetensi tenaga kesehatan, sarana pendukung, manajemen dan standar atau pedoman dalam memberikan layanan dan terlaksananya rujukan balik adalah syarat yang perlu dipastikan tersedia dan berjalan maksimal di fasilitas kesehatan dalam pelayanan rujukan yang efektif dan efisien.

Penjabat Wali Kota menyampaikan terima kasih kepada USAID Momentum yang telah berkolaborasi dan memfasilitasi sehingga terjadinya kerja sama yang sangat penting ini. Dalam upaya mengatasi keterlambatan rujukan maka perlu ditingkatkan jaringan penyedia layanan kesehatan untuk menangani persalinan dan perawatan ibu dan bayi baru lahir sehingga mampu menekan AKB dan AKI.

Saat ini Pemerintah Kota Kupang berkomitmen untuk menurunkan AKB dan AKI. AKI di Kota Kupang pada tahun 2022 adalah 9 kasus dari 7.823 kelahiran hidup, sedangkan AKB terjadi 56 kasus dari 7.823 kelahiran hidup atau 716/100.000 kelahiran hidup. Keterlambatan dalam pengambilan keputusan, keterlambatan tiba di tempat rujukan serta keterlambatan penanganan adalah faktor yang sangat berpengaruh dalam keselamatan ibu dan anak.

George juga menambahkan bahwa kegiatan ini sangat bernilai bagi Pemerintah Kota Kupang, di mana para bupati yang hadir akan bersama-sama bergandeng tangan dalam upaya menekan AKB dan AKI. Ia juga menjelaskan bahwa kondisi RSUD SK. Lerik saat ini sudah menjadi rumah sakit dengan fasilitas yang cukup memadai dan dapat dijadikan rumah sakit rujukan dari kabupaten lain untuk penanganan berbagai macam penyakit.

Kegiatan ini merupakan salah satu dukungan pemerintah Amerika Serikat melalui program USAID Momentum kepada Pemerintah Indonesia untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir di Provinsi NTT. Turut hadir Staf Khusus Gubernur NTT bidang Kesehatan, dr. Stef Bria Seran, Chief of Party USAID Momentum, Djoko Sutikno, SPM Cluster Timor, Idawati Trisno, para Kepala Dinas Kesehatan, para Kepala Bappelitbang serta para Direktur RSUD dari 6 kabupaten/kota tersebut. (*PKP_chr)

Sumber berita + foto : Prokompim Setda Kota Kupang

Penjabat Wali Kota Optimis Pola Bapa Asuh Tekan Angka Stunting Hingga 1 Digit

NTT AKTUAL. KOTA KUPANG. Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH, optimis dengan pola Bapa Asuh yang melibatkan semua stakeholder, angka stunting di Kota Kupang bisa turun hingga 1 digit. Hal tersebut disampaikannya dalam Roadshow Percepatan Penurunan Stunting dan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy, yang berlangsung secara virtual bersama sejumlah kepala daerah di NTT, Selasa (24/01/2023). Selain Kota Kupang, dalam sesi tersebut turut hadir kepala daerah dari Kabupaten Sabu Raijua, Manggarai, Manggarai Barat, Flores Timur dan Lembata. Hadir mendampingi Penjabat Wali Kota Kupang perwakilan Forkopimda Tingkat Kota Kupang, Asisten Deputi dari Kemenko PMK, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, pimpinan perangkat daerah terkait, para camat serta para kepala puskesmas se-Kota Kupang.

Menurut George prevalensi stunting di Kota Kupang sejak tahun 2018 hingga 2022 mengalami trend penurunan yang cukup signifikan yakni mencapai 13,9 persen. Pada tahun 2018 angka stunting di Kota Kupang berada di kisaran 35,4 persen. Update terakhir pada tahun 2022 lalu, angka stunting di Kota Kupang sudah turun di angka 21,5 persen. Dia percaya dengan berbagai langkah inovasi dan kreatif yang mereka lakukan, termasuk di dalamnya pola Bapa Asuh, angka stunting di Kota Kupang bisa turun hingga mencapai angka 1 digit.

Lebih lanjut dikatakan, saat ini Pemkot Kupang tengah melakukan pemetaan terkait sebaran stunting di 1.315 RT yang ada di 51 kelurahan dan 6 kecamatan di Kota Kupang. Selanjutnya dengan menggandeng stakeholder di Kota Kupang, baik TNI, Polri, BUMN, perusahaan swasta, perbankan, perguruan tinggi serta pihak terkait lainnya yang memiliki kepedulian, untuk bersama terlibat dalam upaya menekan angka stunting di Kota Kupang, dengan menjadi Bapa Asuh bagi anak-anak stunting di tiap RT. Pendampingan akan berlangsung secara berkelanjutan.

Pemerintah Kota Kupang juga menurutnya telah mengalokasikan anggaran kurang lebih Rp 27 miliar untuk penanganan stunting, lewat intervensi oleh 7 perangkat daerah sebagai leading sector yang menggerakkan stakeholder lainnya. Selain pola Bapa Asuh Pemkot Kupang juga memanfaatkan inovasi Aplikasi Soda Molek untuk mempermudah pendataan dan validasi data, baik soal stunting maupun kemiskinan di tingkat kelurahan.

Pada kesempatan yang sama Penjabat Wali Kota juga minta perangkat daerah terkait untuk menginventaris kebutuhan terkait penanganan stunting, kemiskinan juga inflasi. Kerja sama dengan perguruan tinggi juga menurutnya perlu dilakukan, terutama perguruan tinggi yang memiliki fakultas kedokteran dan gizi untuk menjadi relawan yang membantu mengedukasi masyarakat tentang pola hidup sehat, Dinas Kesehatan diminta untuk bersosialisasi di sekolah-sekolah serta melibatkan lembaga agama untuk memberikan edukasi terkait pentingnya pernikahan yang direncanakan untuk mencegah stunting. Untuk pemberian makanan tambahan bagi anak stunting, menurutnya dapat memanfaatkan bahan makanan lokal yang kaya nutrisi dan gizi seperti tepung kelor dan tepung ikan. Para camat dan lurah juga diminta untuk mendorong para RT serta pendamping posyandu untuk mengejar capaian pengukuran dan penimbangan bayi hingga 100 persen.

Kepada Menko PMK, Penjabat Wali Kota mengakui salah satu kendala dalam upaya penanganan stunting di Kota Kupang adalah pemenuhan kebutuhan air bersih, yang baru mencapai 37 persen dan sanitasi yang aman baru mencapai 8,92 persen. Karena itu Kota Kupang butuh dukungan pemerintah pusat untuk percepatan penurunan dan pencegahan stunting berupa penanganan dan perluasan jaringan air bersih dan sanitasi.

Sementara mengenai kemiskinan ekstrem, Penjabat Wali Kota menjelaskan dari jumlah penduduk miskin berdasarkan sasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE), yaitu Individu 102.616 orang dan Keluarga 19.615, yang di intervensi melalui Program Bantuan PKH (Penerima Keluarga Harapan) sebanyak 9.993 KK pada bulan September Tahun 2022. Dukungan yang diharapkan dari pemerintah pusat adalah penanggulangan kemiskinan ekstrem dalam bentuk penambahan kuota bagi penerima bantuan sosial sebesar 50,94% dari data PKH.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) RI, Muhadjir Effendy, usai mendengarkan pemaparan para kepala daerah menilai secara umum sudah ada progress yang cukup baik dalam upaya penanganan stunting dan penghapusan kemiskinan di NTT termasuk Kota Kupang. Menko juga mengapresiasi sejumlah inovasi yang sudah dilakukan untuk mengatasi keterbatasan yang ada. Menurutnya beberapa hal yang perlu menjadi perhatian serius para kepala daerah antara lain bagaimana membuka mindset masyarakat terutama para orang tua tentang pentingnya pola hidup sehat dan makanan bergizi bagi anak. Menko PMK juga mendukung pemanfaatan makanan lokan yang potensial untuk pemenuhan gizi anak. Dia juga mendorong pemda untuk mengintensifkan pelatihan petugas dan pendamping lapangan. Untuk mencapai jumlah cakupan bayi yang ditimbang dan diukur di atas 80 persen menurutnya petugas harus jemput bola, turun ke rumah-rumah warga. (*PKP_ans)

Sumber berita + foto : Prokompim Setda Kota Kupang

Sekda Kota Kupang Buka Pertemuan Advokasi serta Workshop Pencatatan dan Pelaporan Program Suplementasi Vitamin A

NTT AKTUAL. KOTA KUPANG. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay,SE.,M.Si membuka Pertemuan Advokasi Program Suplementasi Vitamin A dan Workshop Pencatatan dan Pelaporan Program Suplementasi VITAMIN A. Pertemuan berlangsung di Hotel Kristal Kupang, Senin (10/10/2022).

Kegiatan ini diselenggarakan untuk mendukung Kementerian Kesehatan dalam upaya peningkatan kualitas data Suplementasi Vitamin A dan juga untuk mengadvokasi dan membangun komitmen bersama tentang pentingnya suplementasi Vitamin A bagi kesehatan anak Kota Kupang, yang melibatkan sektor-sektor pemerintah yang berhubungan dengan program gizi, khususnya suplementasi Vitamin A.

Hadir mendampingi Sekda, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kupang, Djidja Kadiwanu, SE., MM, Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati, M.Si., Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kupang,1 Drs. Dumuliahi Djami., M.Si., Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Kupang, drg. Fransisca Johana H. Ikasasi, Kepala Dinas1 Pemberdayaan Perempuan dan Anak, Ir. Clementina R. N. Soengkono, para kepala puskesmas dan camat se-kota kupang, Direktur Reconstra Utama Integra, dr. Iwan Ariawan dan perwakilan Nutrition International (NI), selaku Program officer child survival and adolescent Nutrition, Lanny Yusnita.

Dalam sambutannya Sekda menyampaikan Pemerintah Kota Kupang menyambut baik pelaksanaan pertemuan advokasi suplementasi VITAMIN A, karena melalui pertemuan advokasi dan workshop yang diselenggarakan akan menghasilkan data yang akurat dan valid tentang bayi dan balita di Kota Kupang, yang berkaitan dengan status gizi maupun tantangan, solusi serta rencana tindak lanjut dari pemangku kepentingan dalam program suplementasi Vitamin A. Menurutnya kegiatan ini juga akan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran para pemangku kepentingan terkait pentingnya program suplementasi Vitamin A bagi kesehatan anak termasuk pemantauan status gizi serta kualitas data, manajemen pencatatan dan pelaporan program suplementasi Vitamin A serta dalam Penggunaan Aplikasi Gizi.

Sekda Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay,SE.,M.Si saat membuka Pertemuan Advokasi Program Suplementasi Vitamin A dan Workshop Pencatatan dan Pelaporan Program Suplementasi VITAMIN A. Pertemuan berlangsung di Hotel Kristal Kupang, Senin (10/10/2022). Dokumentasi : Prokompim Setda Kota Kupang

Pada kesempatan yang sama pula, Sekda mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Kupang sementara melaksanakan sejumlah aksi dalam mendukung turunnya prevalensi stunting serta pemberian Vitamin pada bayi dan balita. “Ini merupakan bentuk intervensi spesifik yang kita lakukan dalam upaya penurunan prevalensi stunting,” jelasnya.

Saat ini angka stunting di Kota Kupang masih realtif tinggi yakni 21,5 %, sementara target yang ingin Pemkot Kupang capai tahun 2023 adalah 10 % sebagaimana kesepakatan pada raker Gubernur bersama Bupati dan Walikota Se- Nusa Tenggara Timur di Labuan Bajo beberapa waktu lalu. Menurutnya ini merupakan tantangan tersendiri yang harus diselesaikan melalui kerja-kerja kolaborasi, kerja cerdas semua stakeholder untuk mencapai target yang sudah ditetapkan.

Kepala Bidang Sosial Budaya pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kupang, Imelda Fonyke Nange,ST.,MT, selaku panitia dalam laporannya menjelaskan bahwa, berdasarkan panduan manajemen suplementasi Vitamin A, maka waktu pemberian kapsul Vitamin A pada bayi 6-11 bulan dan balita 12-59 bulan, dilaksanakan serentak setiap bulan Februari dan Agustus di fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas dan posyandu secara gratis. Namun ditemukan bahwa cakupan pemberian kapsul Vitamin A pada balita (6-59 bulan) di Indonesia tahun 2020 baru mencapai 86,3%, berdasarkan pada sumber data Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI pada tahun 2021.

Saat ini Kementerian Kesehatan sedang dalam penerapan sistem pencatatan dan pelaporan yang terkomputerisasi (E-Ppgbm/Sigizi) untuk Program Gizi Nasional. Sistem E-Ppgbm dikembangkan untuk menangkap berbagai indikator gizi, termasuk cakupan Suplementasi Vitamin A dari semua anak balita berdasarkan nama dan alamat (by name, by address). Untuk mendukung Kemenkes dalam upaya peningkatan kualitas data suplementasi Vitamin A maka pada tahun 2020/21, nutrition international (ni) bersama Reconstra Utama Integra mendanai kegiatan data quality audit (dqa). Kegiatan ini bertujuan menilai Fungsionalitas Sistem Pemantauan dan evaluasi serta mekanisme pelaporan data program suplementasi Vitamin A di berbagai tingkat yaitu pada tingkat Posyandu, tingkat Puskesmas, Kabupaten, Provinsi dan Tingkat Pusat pada enam Kabupaten Kota di tiga Provinsi yaitu Provinsi Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat Dan Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Lanjut Imelda, Data Quality Audit (DQA) yang didanai oleh Nutrition International (Ni) bersama Reconstra Utama Integra memberikan temuan dan rekomendasi yang memperlihatkan bahwa di tingkat Kota, Puskesmas dan Posyandu terdapat sistem informasi kesehatan yang terfragmentasi dan terdiri dari banyak bagian sangat rumit dan membingungkan dalam pelaporan indikator gizi sehingga penggunaan E-Ppgbm/Sigizi perlu untuk diperluas hingga pada tingkat posyandu.

Oleh karena itu, menindaklanjuti temuan dan rekomendasi Data Quality Audit (DQA) yang telah dilakukan, Nutrition International (Ni) dan Reconstra Utama Integra, maka bersama Pemerintah Kota Kupang melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kota Kupang menyelenggarakan pertemuan advokasi lintas sektor dan Workshop Pencatatan Dan Pelaporan Program Suplementasi VITAMIN A untuk Pemegang Program di Kota Kupang Yaitu Dinas Kesehatan, Puskesmas, Bidan dan Kader Posyandu. (*PKP_rdp)

Sumber berita + foto : Prokompim Setda Kota Kupang

Tekan Angka Stunting, Pemkot Kupang Gelar Rembuk Bersama

NTT AKTUAL. KOTA KUPANG. Pemerintah Kota Kupang terus gencar dalam menekan angka Stunting, salah satunya diselenggarakannya kegiatan Rembuk Stunting yang merupakan kolaborasi antara Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana serta Dinas Kesehatan Kota Kupang, bertempat di Hotel Kristal Kupang, Selasa (27/09/2022).

Kegiatan ini dibuka oleh Sekretaris Daerah Kota Kupang, Fahrensy Priestley Funay, S.E., M.Si., mewakili Penjabat Wali Kota Kupang dan dihadiri oleh para Staf Ahli Wali Kota Kupang, Pimpinan Perangkat Daerah Kota Kupang, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Kupang, Lousje Marlinda Funay – Pellokila, S.TP., beserta jajarannya, Perwakilan Kantor Kementerian Agama Kota Kupang, Para Camat dan Lurah Se-Kota Kupang, para Kepala Puskesmas, pengurus Ikatan Dokter Anak Indonesia serta pengurus Ikatan Bidan Indonesia.

Sambutan Penjabat Wali Kota Kupang yang dibacakan oleh Sekda Kota Kupang menyampaikan bahwa Rembuk Stunting merupakan kegiatan aksi dari percepatan penurunan Prevalensi Stunting yang baik untuk melakukan konfirmasi dan sinkronisasi berbagai program kegiatan dan sub kegiatan yang telah ada dalam dokumen anggaran Perangkat Daerah baik itu yang bersifat spesifik maupun sensitif. Oleh karena itu semua komponen diharapkan fokus pada upaya percepatan penurunan Stunting dan target Kota Kupang angka stunting menjadi 10 % di tahun 2023.

Saat ini angka Stunting di Kota Kupang berada pada angka 21,5 % pada operasi timbang bulan Agustus 2022, sementara untuk angka Stunting pada bulan Agustus 2021 berada pada 26.1 %. Ini berarti bahwa selama satu tahun Prevalensi Stunting menurun sebesar 4,6%, namun demikian masih jauh dari target penurunan angka Stunting sebagaimana kesepakatan pada Raker Gubernur dan Bupati / Wali Kota di Labuan Bajo di mana target penurunan Stunting pada angka 10 % di tahun 2023. Dengan kata lain Kota Kupang masih deviasi minus 11,5 %, dan karena itu kita harus bekerja keras, kerja cerdas dan kerja kolaborasi semua pihak, mulai dari Lurah, Camat, OPD serta Stake Holder terkait.

“Dalam kaitan dengan Rembuk Stunting yang kita laksanakan pada hari ini, saya menyambut baik karena hal ini merupakan langkah penting, dimana kita akan melakukan konfirmasi, sinkronisasi dan sinergisme hasil analisis situasi, rancangan kegiatan dari perangkat daerah penanggung jawab layanan dengan hasil perencanaan partisipatif dalam upaya penurunan stunting di lokasi fokus yakni 38 kelurahan,” ungkap Sekda.

Lebih lanjut dalam sambutannya disampaikan bahwa kolaborasi lintas sektor perlu dilakukan sehingga intervesi baik spesifik maupun sensitif diarahkan pada lokasi Stunting untuk mendukung pencapaian target penurunan angka Stunting yang telah ditetapkan. Di penghujung kegiatan nanti akan dilakukan penandatanganan komitmen dan kesepakatan bersama Penjabat Wali Kota dengan Camat dan Lurah. “Saya berharap para Camat dan Lurah memberikan perhatian serius karena disana tercermin peran strategis Camat dan Lurah diantaranya memastikan seluruh bayi balita mengikuti penimbangan di bulan operasi timbang, demikian juga melakukan kampanye perubahan perilaku, perubahan pola konsumsi (Gemar Makan Ikan dan Kelor) pada setiap kesempatan serta mendorong dan memastikan calon pengantin untuk mengikuti kursus pra nikah sesuai prosedur serta syarat kesehatan sebelum melangsungkan pernikahan sebagai bagian dari upaya percepatan penurunan angka Stunting, serta Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB),” lanjut Sekda.

Di akhir sambutan Penjabat Wali Kota berharap melalui kesempatan ini para Camat dan Lurah agar terus menggalakkan dan menggerakkan masyarakat untuk terus menjaga kebersihan lingkungan sebagai bentuk intervensi sensitif dalam percepatan penurunan Prevalensi Stunting, dan perangi sampah plastik di Kota Kupang.

Melalui laporan panitia yang dibacakan oleh Kepala Bidang Sosial Budaya Bappeda Kota Kupang, Imelda Fonyke Nange, S.T., M.T., disampaikan bahwa kegiatan ini sebagai komitmen dalam melakukan percepatan, pencegahan dan penurunan Stunting, maka Pemerintah Kota Kupang telah melaksanakan berbagai aksi percepatan pencegahan dan penurunan Prevalensi Stunting terintegrasi sesuai dengan juknis yang dikeluarkan oleh Kementerian/Bappenas.

Adapun hasil dari pelaksanaan Aksi I adalah ditetapkannya 38 kelurahan Lokus Stunting dari 51 kelurahan di Kota Kupang. Sedangkan hasil Aksi II adalah menyusun rencana kegiatan terintegrasi dalam kegiatan perangkat daerah, dan kegiatan Rembuk Stunting ini adalah Aksi III untuk menyampaikan hasil Aksi I dan Aksi II serta membangun komitmen pemerintah daerah dalam pencegahan dan penurunan Stunting secara terintegrasi di Kota Kupang. (*PKP_chr/NA)

Sumber berita + foto : Prokompim Setda Kota Kupang

Editor : Nataniel Pekaata

Penjabat Wali Kota Kupang Ajak IDI Terlibat Turunkan Angka Stunting

NTT AKTUAL. KOTA KUPANG. Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH, minta Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ikut terlibat dalam upaya menurunkan angka stunting di Kota Kupang. Keterlibatan IDI menurutnya bisa dilakukan dengan gerakan massif, terjun langsung ke kelurahan-kelurahan membantu petugas di lapangan melakukan sosialisasi sekaligus memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat.

Permintaan tersebut Penjabat Wali Kota Kupang, saat membuka Musyawarah Cabang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kupang di Hotel Swiss Belcourt Kupang, Sabtu (17/09/2022).

George mengakui perlu ada kolaborasi antara IDI, rumah sakit dan pemerintah dalam hal ini dinas kesehatan untuk mewujudkan kesejahteraan warga Kota Kupang di bidang kesehatan. Salah satunya adalah dalam upaya menekan angka stunting yang saat ini masih di sekitar 20-an persen. Dia optimis dengan kerja kolaboratif dan dukungan semua pihak termasuk IDI, pada tahun 2023 nanti angka stunting di Kota Kupang sudah turun di angka 16 persen dan tahun 2024 nanti sudah mencapai 14 persen sesuai arahan Presiden Jokowi. Untuk itu menurutnya perlu menggunakan cara-cara yang tidak biasa dan out of the box.

Penjabat Wali Kota Kupang, saat membuka Musyawarah Cabang Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kupang di Hotel Swiss Belcourt Kupang, Sabtu (17/09/2022). Dokumentasi : Prokompim Setda Kota Kupang

Kepada para pengurus IDI Cabang Kupang yang terpilih nanti dia minta untuk mendesain program disertai solusi. Penjabat juga minta Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati yang turut hadir dalam acara tersebut untuk mencatat kebutuhan dan rekomendasi yang disampaikan IDI dalam muscab tersebut untuk menjadi perhatian serius, di antaranya ketersediaan sarana dan pra sarana kesehatan di fasilitas kesehatan seperti puskesmas dan rumah sakit, serta jasa para tenaga kesehatan karena tugasnya berkaitan dengan nyawa manusia. Selain itu dia juga memberi perhatian serius terhadap upaya penanggulangan demam berdarah yang setiap tahun mengancam serta angka gizi buruk yang diharapkan di waktu mendatang tidak ada lagi.

Ketua IDI Kota Kupang, dr. Stef Soka, Sp.B, menjelaskan, musyawarah cabang merupakan forum keputusan tertinggi dari IDI Cabang Kupang, sebagai upaya untuk melakukan perbaikan tata kelola organisasi. Dia berharap dalam muscab kali ini ada hal positif yang membawa perubahan lebih baik. Terutama dalam semangat mengayomi teman sejawat dan bersinergi dengan pemerintah di bidang kesehatan sehingga lebih baik dalam melayani masyarakat. Pada kesempatan yang sama dia mengajak rekan-rekan dokter untuk terlibat dan berkontribusi pada isu-isu strategis di bidang kesehatan seperti stunting serta kematian ibu dan anak.

Sementara itu Ketua IDI Wilayah NTT, dr. Andreas Fernandes, SpPD, FInasim, MARS, yang juga hadir pada acara tersebut menyampaikan musyawarah cabang ini merupakan langkah baik bagi IDI Cabang Kupang dalam melakukan regenerasi, sehingga roda organisasi tetap berjalan. Kepada pengurus IDI cabang Kupang dia berpesan kesejawatan adalah hal yang penting diperhatikan. “Teman sejawat adalah saudara kandung kita, karena itu kebutuhan teman-teman sejawat harus diperhatikan IDI,” pesannya.

IDI Cabang Kupang memiliki 316 anggota aktif yang tersebar di wilayah Kota Kupang, Kabupaten Kupang dan Kabupaten Sabu Raijua. Turut hadir mendampingi Wali Kota Kupang pada acara pembukaan tersebut, Staf Ahli Wali Kota Kupang, dr. Ari Wijana, Kepala Dinas Kesehatan, drg, Retnowati dan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Kota Kupang, drg. Fransiska Ikasasi. (*PKP_ans/NA)

Sumber berita + foto : Prokompim Setda Kota Kupang

Editor : Nataniel Pekaata

Rayakan HUT RI Ke-77, Teman Jeriko sumbang 47 Kantong Darah Bagi Kemanusiaan

NTT AKTUAL. KOTA KUPANG. Dalam memperingati HUT RI ke-77, Teman Jeriko menggelar aksi donor darah yang melibatkan berbagai golongan masyarakat. Giat ini berlangsung di Posko Jeriko, Jalan Samratulangi II no 2, Kelapa Lima, Kota Kupang. Selasa (16/08/2022).

Dokumentasi : istimewa

Dalam giat yang berlangsung dari pukul 08.00 sampai 12.00 Wita tersebut, menghadirkan antusias masyarakat, baik dari warga sipil, para karyawan swasta dan pegawai pemerintahan. Nampak, warga yang berdatangan banyak diantaranya tidak memenuhi syarat untuk mendonorkan darah karena HB rendah ataupun tekanan darah tinggi.

Diwawancarai Ketua Teman Jeriko, Yan Piter Lilo menyampaikan bahwa, giat donor darah ini juga sebagai bentuk peduli kemanusiaan. Berbeda dengan giat sebelumnya, yakni ajakan untuk mengumpulkan dukungan KTP untuk Wali Kota Jefri Riwu Kore kembali maju dalam Pilwalkot 2024, donor darah juga dilakukan sebagai bentuk mendukung pemulihan bangsa pasca Pandemi Covid-19.

“Kami melakukan ini satu napas dengan tema HUT RI ke-77, yakni pulih lebih cepat bangkit lebih kuat,” katanya.

Ia juga mengapresiasi warga dari berbagai golongan yang ikut menyukseskan giat itu. Di mana, antusias sejak pagi terdapat para pegiat Ojek Online dan warga sipil bahkan ASN yang ikut hadir, karena mengetahui dari brosur digital yang tersebar di media sosial.
“Antusias cukup banyak dari kalangan warga, kami apresiasi karena kesadaraan dan solidaritas kemanusiaan tumbuh subur di kota tercinta ini,” ungkapnya.

Ditempat yang sama, Camat Kelapa Lima, I Wayan Astawa yang juga hadir untuk mendonorkan darahnya, memberikan apresiasi atas giat yang diinisiasi Teman Jeriko. Pasalnya, giat kali ini sangat positif dan merupakan aksi peduli kemanusiaan.

Ia berharap, dari gerakan-gerakan kecil seperti yang dilakukan Teman Jeriko, bisa memberikan pengaruh terhadap masyarakat agar dapat menyumbangkan setetes darahnya bagi warga lain yang sangat membutuhkan.

“Kita harap ini bisa berlanjut terus, ada aksi donor darah ini sebagai sumbangsih bagi bangsa kita,” pungkasnya.

Untuk diketahui, hasil donor darah Teman Jeriko dalam rangka HUT RI ke77
Dari 64 calon pendonor darah, 47 berhasil mendonorkan darahnya. Rinciannya, 20 kantong untuk golongan darah O, 9 kantong untuk golongan darah A, 17 kantong untuk golongan darah B, dan 1 kantong untuk golongan darah AB. (**)

Tingkatkan Pelayanan Kesehatan, Wali Kota Kupang Serahkan 2 Mobil Ambulans dan 5 Motor Untuk Puskesmas

NTT AKTUAL. KOTA KUPANG. Wali Kota Kupang Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM., MH., menyerahkan kendaraan roda 4 dan roda 2 DAK Tahun 2022 Dinas Kesehatan Kota Kupang, di Ruang Garuda, lantai dua Kantor Walikota Kupang, Rabu (03/08/2022).

Dalam kesempatan ini Wali Kota didampingi Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Kota Kupang, Ignasius Repelita Lega, SH., kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang drg. Retnowati beserta kepala bidang dari Dinas Kesehatan Kota Kupang dan Sejumlah Kepala Puskesmas.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Kupang, drg. Retnowati dalam laporannya mengatakan bahwa Dinas kesehatan melakukan pengadaan ambulans untuk peningkatan pelayanan kesehatan, “jadi di dalam dukungan Dana Alokasi Khusus Dinas Kesehatan pada tahun 2022 mendapatkan unit ambulans sebanyak dua dan sepeda motor sebanyak lima dalam rangka peningkatan pelayanan kegawatdaruratan dan mempercepat sistem rujukan yang dilakukan oleh Puskesmas untuk rujuk ke Rumah Sakit,” kata Retno.

Pada kesempatan ini Drg. Retnowati meminta Wali Kota Kupang untuk menyerahkan secara simbolis sekaligus dicoba untuk di coba mobil ambulans, kendaraan ini, kata Retno untuk dua puskesmas, yakni Puskesmas Alak dan Puskesmas Bakunase sementara sepeda motor masih dalam proses diberi tanda untuk membedakan antara kendaraan milik sendiri dan pemerintah, “akan diberikan tanda bahwa itu untuk kegiatan puskesmas keliling,” tutur Retno.

Sementara itu Wali Kota Kupang, Dr. Jefirstson R. Riwu Kore, MM., MH. dalam arahannya mengatakan bahwa penyerahan beberapa unit kendaraan guna meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, dirinya berharap bisa dipakai secara baik dan benar karena hal ini sangat strategis bagi tiap-tiap Puskesmas.

Wali Kota juga berharap agar tahun-tahun mendatang Puskesmas lain juga bisa mendapat kendaraan operasional, hal ini menurutnya bisa diusulkan oleh Kepala Puskesmas ke kepala dinas, “jadi permintaan itu bisa disampaikan jangan sampai tidak diusulkan kebutuhan setiap Puskesmas,” pintanya.

Wali Kota yang akrab disapa Jeriko ini berharap dengan hadirnya kendaraan operasional ini bisa meningkatkan pelayanan di Puskesmas, “kepala dinas kesehatan harus memberikan bimbingan agar pelayanannya lebih baik ke depan,” harap Jeriko.

Usai seremonial penyerahan, Wali Kota Kupang langsung turun ke halaman parkir balai kota untuk mencoba dan menyetir mobil tersebut mengelilingi kantor Wali Kota Kupang. (*PKP_sny/NA)

Sumber berita + foto : Prokompim Setda Kota Kupang

Editor : Nataniel Pekaata

Gandeng IMO-Indonesia, King Lab247 Periksa Kesehatan Gratis Para Wartawan

NTT AKTUAL. KUPANG. Laboratorium King247 yang beralamat di Kompleks Rukoku, Jalan Frans Seda No.8E Kota Kupang menggandeng Ikatan Media Online Indonesia Provinsi Nusa Tenggara Timur (IMO Indonesia Provinsi NTT) akan menghelat pemeriksaan kesehatan secara gratis bagi wartawan di Kota Kupang pada Sabtu, 16 Juli 2022 pukul 08.00—12.00 WITA.

“Pemeriksaan kesehatan tersebut antara lain seperti pemeriksaan kolesterol, gula darah, asam urat, dan EKG”.

Direktur Lab King 247, dr. Eky Gonang menuturkan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah bentuk kepedulian pihaknya terhadap kesehatan para jurnalis di Kota Kupang. Menurutnya, para jurnalis memiliki mobilitas yang tinggi dalam melaksanakan tugas sehari-hari sehingga perlu perhatian terhadap kesehatan para jurnalis.

Teman-teman jurnalis sangat sibuk mengejar berita, deadline, dan sebagainya sehingga kadang tidak punya waktu untuk mengecek kondisi kesehatannya.

Untuk itu sebagai sebuah bentuk kepedulian, kami berinisiatif untuk mengadakan pemeriksaan kesehatan ini. Paling tidak melalui kegiatan ini kita bisa mengetahui kondisi kesehatan kita dan kemudian melakukan langkah-langkah pencegahan agar bisa terhindar dari penyakit-penyakit yang berbahaya,” jelasnya.

dr. Eky menambahkan bahwa Laboratorium King 247 telah memperoleh rekomendasi dari Dinas Kesehatan Kota Kupang dan resmi mendapat surat izin tetap dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Kupang. Surat bernomor DPMPTSP.01/Labkes/445/IV/2022 itu ditetapkan pada tanggal 8 April 2022 lalu.

“Dalam karyanya, Laboratorium King247 hadir untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan yang lengkap dan bermutu. Terutama pemeriksaan spesimen klinik untuk menunjang upaya diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan,” tuturnya.

Dijelaskan pula bahwa nama Laboratorium King247 sebenarnya mengandung makna bahwa Laboratorium tersebut buka selama 24 jam dalam 7 hari. Selain itu, Laboratorium King247 juga menghadirkan layanan home service di mana pasien dapat dilayani langsung di rumah.

“Kami hadir dengan moto to be the answer, di mana kami berkomitmen untuk menjadi jawaban atas hasil pemeriksaan laboratorium yang akurat dan terpercaya serta layanan home servis yang cepat tanggap,” tutup dr. Eky.

Sementara itu, Ketua IMO Indonesia Provinsi NTT, Roni Banase memberikan apresiasi kepada Lab King247 yang telah memberikan atensi dan kepedulian bagi para wartawan lingkup Kota Kupang.

Kepada media ini, Roni menyampaikan bahwa kesehatan para wartawan menjadi sangat esensial karena dalam kepadatan aktivitas, para wartawan terkadang tidak memperhatikan kondisi kesehatan mereka.

“Teman-teman wartawan perlu diperhatikan kondisi kesehatan mereka, oleh karena itu saat ada inisiasi dari Lab King247, kami menyambut baik,” ujarnya.

Roni pun berharap agar para wartawan lingkup Kota Kupang untuk dapat memanfaatkan kesempatan berharga ini karena Lab King247 merupakan perhatian tulus kepada teman-teman wartawan.

Senada dengan Roni, Ketua Umum IMO-Indonesia Yakub F. Ismail mengapresiasi sinergitas Lab King247 dengan DPW NTT, tertentunya hal tersebut dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat pers Indonesia khususnya di Kupang NTT

“Pemeriksaan kesehatan dihelat pada Sabtu 16 Juli 2022, masih memberikan ruang bagi insan pers untuk sesegera mungkin mendaftarkan diri,” ujarnya.

Untuk itu dirinya berharap IMO-Indonesia DPW NTT dapat mengawal sinetgitas ini seraya terus mengedukasi rekan-rekan media/wartawan di wilayah untuk bersama-sama menjaga kesehatan dalam menjalankan aktivitasnya di bidang jurnalistik.

“Atas nama IMO-Indonesia kami mengucapkan terima kasih kepada manajemen Lab King247 semoga sinergitasnya dapat berjalan dengan sukses dan menjadi maslahat bagi masyarakat luas,” tandas Yakub Ismail. (*)

Gubernur VBL Ajak IBI NTT Turunkan Angka Stunting serta Kematian Ibu dan Anak

NTT AKTUAL. KUPANG. Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat (VBL) menerima pengurus Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Provinsi Nusa Tenggara Timur di Ruang Kerja Gubernur, Kamis (23/06/2022). Didampingi Staf Khusus Gubernur Bidang Kesehatan, Stef Bria Seran, Staf Khusus Gubernur Bidang Komunikasi Publik, Pius Rengka dan Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil NTT, Ruth Laiskodat, Gubernur mengajak para Bidan yang ada di Ikatan Bidan Indonesia (IBI) NTT untuk menurunkan angka stunting dan angka kematian ibu serta anak jadi nol persen.

“Saya titip stunting yah. Juga kematian ibu dan anak. Tiga ini harus jadi prioritas (organisasi IBI,red). Sekarang posisi prevalensi stunting kita sudah turun 22 persen. Kita harapkan harus turun ke nol persen. Kita harus berani bilang begitu karena itu (kerja,red) kemanusiaan,” kata Gubernur VBL.

Menurut Gubernur Viktor, kita tidak boleh merencanakan kematian ibu dan anak turun berapa persen. Itu sama artinya kita merencanakan kematian manusia. Walaupun hal itu dipakai dan diakui oleh dunia internasional, namun jika direfleksikan secara mendalam, model perencanaan tersebut bertentangan dengan hak asasi manusia.

“Teman-teman di organisasi kebidanan juga harus mulai paham cara berpikir seperti ini. Ini perspektif. Tidak boleh dalam dunia kesehatan, ada toleransi sekian persen kematian ibu dan anak. Dunia kesehatan itu harus zero (nol persen, red). Tapi kalau dalam perjalanannya ada yang meninggal, itu di luar perencanaan kita. Niat kita maunya nol dan kerja sungguh-sungguh untuk nol,” kata Gubernur VBL.

Lebih lanjut Gubernur menjelaskan untuk mencapai target tersebut, harus ada perubahan pola pikir atau mindset terutama dari organisasi-organisasi profesi kesehatan. Dengan kondisi yang masih miskin dan tertinggal, kita harus menetapkan target yang tinggi.

“Kita harus bikin (buat,red) target yang sangat tinggi, yang mungkin tidak sampai. Dengan itu, kita memaksakan diri dalam segala hal termasuk tenaga untuk berusaha capai itu. Kalau kita sudah sampai tiga perempat, itu sudah sesuatu yang luar biasa. Daripada kita buat target setengah saja, buat apa toh sampai juga nantinya. Tapi saya bikin yang tidak saya sampai, sehingga saya paksa diri. Jadi teorinya harus dirubah dari push to the limit (dorong hingga batas,red) jadi push over the limit (dorong melewati batas,red). Ini perspektif baru yang kita harus lakukan untuk bawa NTT maju,” kata Gubernur VBL.

Gubernur meminta untuk menghilangkan cara kerja yang biasa atau business as usual. Organisasi IBI juga diharapkan keluar dari kegiatan-kegiatan yang sudah baku dan menyesuaikan diri dengan perubahan.

“Dunia sekarang sudah berubah, tidak lagi satu orang dengan satu profesi. Jadi nanti organisasi kebidanan, tolong sampaikan kepada para anggota terutama yang masih junior bahwa tidak cukup lagi dengan satu keahlian, tapi harus lebih. Para Bidan juga harus punya lebih dari satu keahlian.Manusia sekarang menuju manusia dengan kemampuan jamak. Satu saja tidak cukup, tapi dua atau tiga. Rata-rata perempuan mampu untuk ini dibandingkan laki-laki,” pungkas Gubernur VBL.

Sementara itu, Ketua IBI NTT, Damita Palalangan menyampaikan apresiasi untuk arahan dari Gubernur. Organisasi IBI NTT tentu akan berupaya terlibat secara aktif dalam penanggulangan stunting serta kematian ibu dan anak. Damita menyampaikan jumlah bidan di seluruh NTT sekitar 7.000 orang.

“ Besok kami akan merayakan HUT ke-71 IBI. Berbagai rangkaian kegiatan untuk perayaan HUT ini telah kami lakukan sejak bulan Maret lalu. Kami juga akan melaksanakan Rapat Kerja di Labuan Bajo pada 14-16 Juli nanti. Kami berharap bapak dapat menjadi salah satu pembicara dalam kesempatan tersebut untuk menyemangati para bidan dalam bekerja,” pungkas Damita.

Untuk diketahui tampak hadir pada kesempatan ini jajaran pengurus IBI NTT dan IBI Kota Kupang. (*/NA)

Sumber berita + foto : Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT

Editor : Nataniel Pekaata