Arsip Kategori: EKONOMI

Hadiri Pengukuhan Kepala BI Perwakilan NTT, Penjabat Gubernur Minta TPID Antisipasi Dampak El Nino

NTT AKTUAL. KUPANG. Penjabat (Pj.) Gubernur NTT, Ayodhia G. L. Kalake menghadiri Pengukuhan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Nusa Tenggara Timur di Kantor Perwakilan BI NTT, Rabu (13/09/2023).

Pj. Gubernur Ayodhia meminta Bank Indonesia Perwakilan NTT bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) untuk menyiapkan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi risiko inflasi akibat El Nino.

“Saat ini kita sedang memasuki musim El Nino yang tentunya akan berdampak pada menurunnya produktivitas pertanian dan perkebunan. Komoditas pertanian seperti beras mengalami kenaikan harga yang cukup signifikan dan berpotensi mendorong kenaikan inflasi. Saya minta agar Bank Indonesia bersama TPID dapat menyusun dan mengambil berbagai langkah strategis untuk mengantisipasi hal ini. Bulog dan Badan Pangan Nasional juga kiranya dapat mendukung upaya ini,” kata Ayodhia dalam sambutannya.

Dalam kesempatan tersebut, Pj. Gubernur Ayodhia memberikan apresiasi kepada BI dan TPID yang telah bekerja keras untuk menekan laju inflasi daerah sepanjang tahun 2023 sehingga mendapatkan penghargaan dari Presiden Joko Widodo sebagai salah satu dari lima provinsi terbaik yang mampu menurunkan inflasi secara signifikan.

“Pada Januari 2023 angka inflasi kita mencapai 6,65 persen (y.o.y), namun pada bulan Agustus, angka inflasi kita turun ke 3,95 persen (y.o.y) atau berada dalam rentang sasaran inflasi 3 ± 1 persen. Semua capaian ini tak lepas dari peran Bank Indonesia Perwakilan NTT bersama dengan TPID yang telah bekerja keras untuk mengendalikan laju inflasi di daerah ini,” kata pria asal Adonara tersebut.

Selanjutnya, Pj. Gubernur berharap agar BI tetap menjalankan fungsinya sebagai _advisory_ Pemerintah Daerah untuk pengembangan perekonomian dan peningkatan kesejahteraan masyarakat NTT ke depannya. Dikatakan Ayodhia, pertumbuhan ekonomi NTT pada Triwulan kedua 2023 memang agak sedikit meningkat yakni sebesar 4,03 persen dibandingkan dengan triwulan pertama yakni 3,73 persen, namun masih berada di bawah rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional yang pada triwulan kedua mencapai 5,17 persen.

“Saya mengharapkan dukungan dari semua pihak untuk mendorong peningkatan nilai dan besaran investasi di daerah ini terutama untuk komoditas potensial di bidang pertanian, peternakan, perikanan dan kelautan, pariwisata, energi baru terbarukan. Selama ini, pertumbuhan ekonomi kita banyak ditopang oleh konsumsi baik itu konsumsi rumah tangga maupun konsumsi pemerintah melalui APBD maupun APBN. Hadirnya investasi akan membuka lapangan kerja sekaligus dapat mendorong peningkatan PDRB NTT yang pada hilirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah,” pungkas Ayodhia.

Sementara itu, Deputi Gubernur BI, Doni Primanto Joewono mengungkapkan komitmen BI untuk membantu pengembangan ekonomi NTT, mengendalikan inflasi, menstabilkan harga dan melakukan pendampingan terhadap UMKM.

“Kami siap mendampingi para penenun ikat NTT, sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar nasional maupun internasional. Begitu pun dengan pengembangan sapi karena sapi asal NTT merupakan salah satu sapi dengan kualitas terbaik. Saya mengharapkan agar BI NTT tetap menjadi advisor untuk mendorong pengembangan ekonomi NTT, tidak hanya pertanian tapi juga UMKM,” pungkas Doni Primanto.

Untuk diketahui, Pengukuhan Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT merupakan kelanjutan dari upacara pelantikan dan serah terima jabatan Kepala Perwakilan BI Nusa Tenggara Timur yang telah dilaksanakan pada bulan Januari lalu. Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT yang dikukuhkan yakni Stefanus Donny Handoko Heatubun menggantikan I Nyoman Ariwana Atmaja yang telah diangkat menjadi Direktur pada Departemen Pengelolaan Logistik dan Fasilitas Bank Indonesia di Kantor pusat BI.

Tampak hadir pada kesempatan ini, Ketua DPRD NTT, Unsur Forkopimda NTT, Bupati Sikka, Bupati Sabu Raijua, Bupati Timor Tengah Selatan, Sekda NTT, pimpinan perbankan dan tamu undangan lainnya. (*)

Sumber berita + foto : Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi NTT 

Penulis : Aven Reme
Foto : Yozhi

Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi di Kota Kupang, Pj. Wali Kota dan Kepala BI Duduk Bersama

NTT AKTUAL. KOTA KUPANG. Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, SE, M.Si, bertemu dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, S. Donny H. Heatubun di ruang kerja Wali Kota Kupang, Kamis (07/09/2023).

Selain membahas rencana kegiatan dalam waktu dekat, keduanya mengulas tentang upaya penanganan inflasi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang. Turut hadir Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Daniel Agus Prasetyo dan Pratyaksa Candraditya.

Penjabat Wali Kota Kupang, Fahrensy P. Funay, SE, M.Si, saat bertemu dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, S. Donny H. Heatubun didampingi Deputi Kepala Perwakilan BI Provinsi NTT, Daniel Agus Prasetyo dan Pratyaksa Candraditya, di ruang kerja Wali Kota Kupang, Kamis (07/09/2023). Dokumentasi : Prokompim Setda Kota Kupang

Dalam pertemuan tersebut Penjabat Wali Kota menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada Bank Indonesia yang selama ini sudah berkolaborasi dan memberikan dukungan kepada Pemerintah Kota Kupang, sehingga bisa meraih penghargaan sebagai Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Kota Indeks Harga Konsumen (IHK) terbaik Tahun 2022 untuk wilayah Nusa Tenggara, Maluku dan Papua, yang diserahkan langsung oleh Presiden RI belum lama ini. Diakuinya Bank Indonesia telah berkontribusi besar dalam upaya pengendalian inflasi di Kota Kupang bersama Forkopimda dan stakeholder terkait lainnya. Dia berharap ke depan kerja sama solid ini bisa terus terjalin, sehingga prestasi yang sudah diraih bisa dipertahankan bahkan ditingkatkan lebih baik lagi.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTT, S. Donny H. Heatubun bersama para Deputi yang hadir juga menyampaikan proficiat kepada Pemkot Kupang dan TPID Kota Kupang atas pencapaian tersebut. Diakuinya untuk mengendalikan laju inflasi seperti yang ditargetkan butuh usaha bersama dan kerja kolaborasi. Tantangan dalam pengendalian inflasi di Kota Kupang menurutnya biasa dialami pada akhir tahun, menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru, apalagi pengalaman tahun sebelumnya dibarengi dengan cuaca ekstrim. Yang paling dikuatirkan menurutnya adalah kenaikan harga tiket pesawat dan harga daging-dagingan. Karena itu menurutnya perlu dibangun komunikasi dengan pemerintah pusat terutama Kementerian Perhubungan untuk mengantisipasi lonjakan harga tiket pesawat, mengingat NTT merupakan daerah pariwisata. Untuk mencegah lonjakan harga daging menurutnya perlu disiapkan cold storage, kerja sama dengan daerah lain seperti Bali yang menjadi pemasok stok daging. Khusus untuk beras, menurut Donny Pemkot Kupang perlu menggandeng Bulog untuk menyiapkan cadangan beras jika terjadi kelangkaan. Dia juga menyarankan untuk menekan inflasi akibat kenaikan harga beras bisa dihidupkan kembali semangat untuk makan pangan lokal seperti ubi.

Pada kesempatan yang sama Donny juga menjelaskan tentang kontribusi konsumsi pemerintah lewat penyerapan APBD terhadap pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang. Karena itu dia minta kepada Penjabat Wali Kota Kupang untuk memacu semua perangkat daerah di lingkungan pemerintahan Kota Kupang agar meningkatkan persentase realisasi APBD sejak awal tahun, tidak hanya menunggu di akhir tahun atau triwulan keempat baru realisasi mendekati 100 persen. Target mereka pertumbuhan ekonomi Kota Kupang di atas 5 persen. “Idealnya inflasi ditekan, pertumbuhan ekonomi naik,” jelasnya.

Donny menambahkan, BI dalam perannya sebagai satgas Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (P2DD) untuk mempercepat dan memperluas digitalisasi daerah sedang berupaya untuk mewujudkan Kota Kupang yang full digital melalui penciptaan ekosistem sistem pembayaran yang dapat mendukung integrasi ekonomi dan keuangan digital nasional. Salah satu cara yang menurutnya memberi poin tinggi dalam penilaian adalah minimal 1 persen dari PAD Kota Kupang dibayarkan melalui kanal Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS), baik itu pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), pajak hotel dan restoran, retribusi pasar dan retribusi parkir serta potensi PAD lainnya. Menurutnya ini perlu diedukasi kepada masyarakat dengan para ASN Pemkot menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. (*PKP_ans/NA)

Sumber berita + foto : Prokompim Setda Kota Kupang

Editor : Nataniel Pekaata 

Kabar Gembira, Bank NTT Kini Telah Menjadi Bank Devisa

NTT AKTUAL. KUPANG. Kabar gembira, Bank NTT saat ini telah menjadi Bank Devisa. Hal ini di tandai dengan acara Launching Bank NTT menjadi Bank Devisa, bertempat di Aula Lantai 5 Kantor Pusat Bank NTT, Senin (04/09/2023) pagi.

Hadir dalam acara launching ini, Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Kepala OJK NTT, Kepala BI NTT, Kepala Biro Ekonomi dan Administrasi Pembangunan Setda Provinsi NTT, Penjabat Wali Kota Kupang, Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho, Dewan Komisaris Bank NTT, jajaran Direksi Bank NTT, staf Bank NTT dan Wartawan baik dari Media Online, Cetak dan Elektronik. Kegiatan ini juga diikuti secara Virtual oleh seluruh Kepala Cabang Bank NTT yang tersebar di Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi NTT.

Dalam sambutannya Wakil Gubernur (Wagub) NTT, Josef Nae Soi mengatakan sejak awal kepemimpinan Gubernur NTT dan dirinya terus mendorong agar Bank NTT, Bank kebanggaan masyarakat NTT ini dapat bertransformasi menjadi Bank Devisa. “Kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh jajaran komisaris, dewan Direksi dan seluruh karyawan Bank NTT yang telah bekerja secara keras dan cerdas sehingga di akhir periode kepemimpinan kami ini, harapan Bank NTT menjadi Bank Devisa dapat terwujud. Besok kami akan mengakhiri masa kepemimpinan kami periode 2018-2023, kami terus berharap agar semangat kolaborasi dan sinergitas yang telah di bangun dapat terus dijaga dan ditingkatkan sehingga Bank NTT terus berkontribusi positif untuk kemajuan daerah ini,” ujar Wagub.

Dirinya menambahkan perjuangan sebuah Bank Pembangunan Daerah untuk naik tingkat menjadi Bank Devisa tentu bukanlah sebuah upaya yang mudah. Berbagai regulasi, tahapan dan proses yang ketat harus dilalui sehingga mendapatkan pengakuan dari Otoritas yang berwenang sebagai Bank Devisa. “Untuk itu atas nama Pemerintah dan masyarakat NTT saya memberikan apresiasi kepada Bank Indonesia (BI) dan Otoritas Jasa Keuangan yang telah dengan tekun mendampingi dan memfasilitasi proses ini,” tandasnya.

Launching Bank Devisa ini tentunya diharapkan dapat semakin meningkatkan eksistensi Bank NTT untuk semakin kompetitif ditengah perkembangan sektor jasa keuangan yang kian pesat dengan produk-produk yang beragam. “Terimakasih kepada Bank NTT yang juga telah membantu kami dalam membangun Nusa Tenggara Timur dengan beberapa program-programnya selama lima tahun kepemimpinan bapak Gubernur dan saya selaku Wakil Gubernur,” ujar Wagub Nae Soi.

Di tempat yang sama Kepala OJK NTT, Japarmen Manalu mengatakan Bank NTT telah memperoleh izin untuk melaksanakan kegiatan usaha dalam valuta asing atau bank devisa sesuai dengan keputusan Anggota Dewan Komisioner Otoritas jasa Keuangan Nomor KEP 62/D.3/2023 tentang pemberian izin untuk melakukan kegiatan usaha dalam valuta Asing bagi PT BPD Nusa Tenggara Timur Tanggal 31 Agustus 2023.

“Untuk itu kami mengucapkan selamat kepada Bank NTT, OJK secara berjenjang sudah memberikan kepercayaan kepada Bank NTT guna menjadi Bank Devisa. Telah diperolehnya izin Bank Devisa bukan merupakan garis akhir perjuangan Bank NTT namun merupakan awal dari berbagai tantangan dan juga peluang yang seharusnya dapat dimanfaatkan agar dapat mewujudkan visi Bank NTT menjadi Bank yang Sehat, Kuat dan Terpercaya,” kata Kepala OJK NTT.

Berbagai produk, layanan dan kegiatan dalam valuta asing yang sebelumnya telah dirancang sedemikian rupa diharapkan tidak semata-mata hanya merupakan rencana namun dapat dilaksanakan secara nyata dengan tetap memperhatikan penerapan tata kelola yang baik serta pengendalian internal yang memadai. Selain itu Bank NTT perlu juga meningkatkan penerapan manajemen resiko khususnya terhadap resiko-resiko baru yang timbul antara lain resiko pasar, resiko nilai tukar, resiko operasional dan resiko lainnya serta menetapkan langkah mitigasi yang tepat untuk mengurangi potensi kerugian di kemudian hari, jelasnya.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama Bank NTT Harry Alexander Riwu Kaho mengatakan tanggung jawab yang diberikan dari pemegang saham kepada seluruh direksi untuk membuat Bank NTT menjadi Bank yang hebat serta Bank yang berkontribusi bagi pembangunan di NTT, maka Bank NTT sebagai Bank Pembangunan Daerah (BPD) harus memiliki daya tumbuh serta daya tahan untuk terus tumbuh, karena itu Bank Devisa adalah langkah pertanggungjawaban Direksi.

“Pencapaian ini diperoleh lewat kolaborasi dari semua jajaran Direksi serta seluruh staf Bank NTT dan itu semua menjadi formula kesiapan pemenuhan persyaratan untuk mendapatkan persetujuan operasional dari Otoritas Jasa Keuangan. Tentu kerja-kerja ini juga tidak bisa secara internal Bank NTT melakukan itu, tetapi kita dibantu oleh konsultan-konsultan seperti konsultan SDM dan konsultan IT,” ujar Dirut 

Terimakasih untuk perhatian dari OJK Provinsi NTT dan juga dukungan dari berbagai pihak. Terimakasih kepada seluruh pemegang saham yang karena support dan kepercayaan sehingga pertumbuhan-pertumbuhan terus tercapai, pungkasnya. (NA)

Penulis + Editor : Nataniel Pekaata 

Ingin Terus Berdedikasi, ini Makna Logo HUT Bank NTT Ke-61

NTT AKTUAL. KUPANG. Bank NTT sebagai Bank kebanggaan masyarakat Nusa Tenggara Timur (NTT) ingin terus memberikan dedikasi terbaik nya. Hal ini dapat terlihat nyata dari makna atau filosofi logo HUT Bank NTT Ke-61.

Berdasarkan informasi yang diperoleh Media ini dari grup WhatsApp Bank NTT, pada Senin (26/6/2023) ada tiga makna mendasar pada logo HUT Bank NTT Ke-61. 

Logo HUT Bank NTT Ke-61. Dokumentasi : istimewa

Makna atau arti pertama nya yaitu Fundamental dalam konteks ekonomi artinya segala hal yang menjadi elemen penting dan mendasar dalam aktivitas ekonomi. Dalam konteks Fundamental perusahaan, Bank NTT telah mengganti old core Value FLOBAMORA dengan yang baru yaitu BINTANG, yang lebih dinamis dengan perubahan sesuai tuntutan zaman. Core value yang baru menjadi landasan segala pengambillan keputusan perusahaan, baik dalam pengorganisasian maupun keputusan-keputusan bisnis.

Makna berikut yang tidak kalah pentingnya yakni Sustainable

Sustainable adalah   hal   yang   penting   dimana dalam hal ekonomi mengacu pada kemampuan organisasi  untuk  mengelola  sumber  dayanya  dan secara bertanggungjawab menghasilkan keuntungan dalam jangka panjang.

Ketiga, Growth adalah seberapa jauh perusahaan  menempatkan  diri  dalam  sistem ekonomi secara keseluruhan atau sistem ekonomi untuk industri yang sama, tujuan yang selalu ingin dicapai oleh Bank NTT.

Tak hanya memiliki logo HUT dengan sejuta makna penting tetapi sebagai bentuk dedikasi nya dalam rangka menyambut HUT nya yang Ke-61, Bank NTT juga akan menyelenggarakan berbagai kegiatan-kegiatan sosial yang berdampak langsung kepada masyarakat yaitu seperti kegiatan bersih-bersih pasar, pelayanan stunting yang dimana akan di gelar secara terpadu di Kantor Pusat dan Kantor Cabang Bank NTT. Kegiatan lainnnya yang akan di gelar pula oleh Bank NTT adalah kegiatan Bazzar bagi masyarakat. (*/NA)

Penulis + Editor : Nataniel Pekaata

Turut Tekan Inflasi, Bank NTT Segera Hadirkan Skim Kredit Green House

NTT AKTUAL. KUPANG. Sebagai wujud partisipasi aktif dalam menekan terjadinya inflasi yang sering terjadi di NTT, Bank NTT tidak saja menghadirkan aplikasi Be Pung Petani. Melainkan dalam waktu dekat akan hadir satu terobosan baru dari Bank Kebanggaan Masyarakat NTT ini. Akan hadir jenis pembiayaan baru, yakni skim kredit Green House. Kredit jenis ini diperuntukkan bagi siapa saja masyarakat NTT yang akan menggunakan pola baru dalam bertani, yakni green house.

Untuk diketahui bahwa sering inflsi terjadi karena faktor cuaca ektrim. Hujan atau panas yang tidak menentu, menyebabkan beberapa produk mengalami kelangkaan di pasar. Sebut saja sawi, kangkung, bawang dan sebagainya sebagai pemicu iflasi. 

“Kita sedang membuat satu skim untuk membantu pemerintah provinsi, kabupaten dan kota di Provinsi NTT dan menjadi solusi bagi pegendalian inflasi di daerah. Kita coba mengamati beberapa faktor dan indikator terjadinya inflasi, dan yang menjadi penyumbang inflasi di NTT adalah tanaman holtikultura,”tegas Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, akhir pekan lalu kepada awak media di Kantor Pusat Bank NTT.

Masih menurutnya, dalam skim kredit yang didesain Bank NTT ini, masyarakat dimudahkan dengan sistem pembayaran yang tidak sulit sehingga kedepan siapapun bisa menggunakan layanan ini, untuk memulai usaha barunya, yakni berusaha di bidang tanaman hotikultura dengan sistem Green House.

“Kita desain skim kredit Green House bagi para petani yakni ada sistem pembayaran dan kemudahan-kemudahannya. Sehingga dengan produksi yang terkendali baik komoditi-komoditi seperti cabe, bawang dan sayuran tertentu, dengan adanya fasilitas green house, akan memberikan peluang usaha yang mana petani tetap berproduksi walaupun hujan dan menjadi satu media yang menekan inflasi di NTT,”tegas Dirut Alex lagi.

Masih menurutnya, saat ini Bank NTT sedang merampungkan skim kredit ini, dan dia berhatap semoga di bulan April atau bahkan paling lambat Mei bulan depan, skim kredit ini sudah bisa jalan. “Nah kerja-kerja positif seperti itu yang akan kita lakukan. Inovasi-inovasi dilakukan sehingga peluang-peluang potensi yang ada bisa kita garap bersama demi kemajuan ekonomi di Provinsi NTT,”pungkas Alex.  (***/NA)

Sumber berita + foto : HUMAS BANK NTT

Editor : Nataniel Pekaata 

Capaian Hebat, Modal Inti Minimum Bank NTT Kini Sudah Rp 2,4 T

NTT AKTUAL. KUPANG. Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho, menegaskan bahwa saat ini Modal Inti Minimum Bank NTT sudah menyentuh angka Rp 2,4 Triliun. Tersisa Rp 600 miliar yang harus digenapi oleh para pemegang saham. Baginya, dengan progress keuangan di awal tahun 2023, sesuai amatannya, Bank NTT akan mencapai target modal inti Rp. 3 Triliun seperti yang disyaratkan dalam Peraturan OJK mengenai Konsolidasi Bank Umum.

“Kita bersyukur kepada  para pemegang saham karena ikut peduli dengan kondisi kita sehingga mereka datang sendiri. Pak Bupati Malaka selaku pemegang saham Seri A beliau datang sendiri untuk memastikan seperti apa bentuk kerjasama yang dilakukan agar segera memenuhi modal inti. Terimakasih atas doa dan dukungan semua pihak sehingga saat ini, modal inti kita sudah Rp 2, 4 T dan kita sangat optimis akan tercapai hingga batas waktu. Jadi kekuatiran banyak orang bahkan pernyataan-pernyataan bahwa Bank NTT akan turun menjadi BPR itu tidak benar dan terimakasih karena masyarakat sudah lebih bijak menyaring serta memverifikasi informasi,”tegas Alex beberapa saat seusai menerima Bupati Malaka, Simon P Nahak di ruang rapat direksi, Kamis (09/2/2023) siang. Saat itu Dirut Alex tak sendirian melainkan bersama-sama Direktur Dana dan Treasury, Johanis L. Praing, Direktur Kepatuhan, Christofel Adoe dan Kadiv Corsec dan Legal, Endri Wardono.

Direktur Utama Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho (kanan) saat seusai menerima Bupati Malaka, Simon P Nahak di ruang rapat direksi, Kamis (09/2/2023) siang. Dokumentasi : Humas Bank NTT

Alex sangat berterimakasih kepada media, karena sudah memberitakan secara objektif mengenai Bank NTT hari ini, dan terlebih melakukan tugas-tugas verifikasi akan kebenaran informasi itu sehingga publik pun bisa mengetahui perkembangan kinerja bank yang mengusung tagline sebagai ‘Bank Kebanggaan Masyarakat NTT’ ini.

Sementara Bupati Malaka, Simon P Nahak, seusai pertemuan, menyikapi tenang berbagai polemik yang terjadi akhir-akhir ini. “Bagi saya tidak ada problem. Setiap orang yang mau menjadi besar biasanya banyak tantangan. Apalagi saya lihat dari konteks permasalahannya, karena saya orang hukum. Rotasi dan sebagainya, jika ada polemik, itu administratif. Yang justru saya takutkan adalah, ketika para pejabat-pejabat bank ini melakukan tindakan kejahatan perbankan. Nah sejauh ini tidak,”tegasnya.

Dikatakannya, masyarakat NTT mestinya bangga karena memiliki sebuah bank yang hari ini bertansformasi luar biasa. Karena itu kedatanganya tak lain memberi dukungan, dan juga membicarakan mengenai kerjasama-kerjasama kedepan, yakni soal penyertaan modal dalam bentuk inbreng dan beberapa topik lainnya. (***/NA)

 Sumber berita + foto :HUMAS BANK NTT

Editor : Nataniel Pekaata

Paham Kebutuhan Masyarakat, Bank NTT Tidak Saja Beri Modal Tetapi Fasilitasi Hingga Pemasaran

NTT AKTUAL. KUPANG. Ada testimoni sukses seorang debitur Bank NTT yang sangat menarik untuk disimak. Dia adalah Maria Srikandi Mayangsari Latubatara, owner KOMODO GIFT, sebuah pusat penjualan kain tenun terlengkap dan juga asesoris khas NTT yang terletak di Jl Raymundus Rambu No 17 RT 03/013 Desa Batu Cermin Kecamatan Komodo, Labuan Bajo. Bagi sosok yang sering disapa Ibu Kandy ini, sejak dia bermitra dengan Bank NTT, banyak kemudahan yang diperolehnya.

“Saya jujur saja ya…,satu kelebihan dari Bank NTT, yakni Bank NTT sangat dekat dengan msyarakat, paham sekali dengan apa yang dibutuhkan oleh masyarakat,”tuturnya membuka diskusi, belum lama ini di Labuan Bajo. Dikisahkan, dia bermitra sejak tahun 2017, dan modal usaha yang diperoleh dari Bank NTT senilai Rp 200-an juta.

“Namun ternyata yang saya dapatkan bukan hanya bantuan permodalan tetapi semua. Persoalan-persoalan yang dialami oleh pelaku usaha atau pelaku UMKM itu ada empat, yakni Permodalan, pemasaran, edukasi untuk peningkatan kualitas produknya, dan persoalan regulasi. Itu sebenarnya yang dihadapi oleh pelaku usaha dari mikro sampai makro dan Bank NTT memfasilitasi saya menemukan keempatnya,”tegas mantan aktivis LSM itu.

Aneka keuntungan ini ditemukannya di Bank NTT sehingga jika dulu, saat awal bermitra, dia masuk kategori mikro, namun hari ini dia sudah naik level, yakni menengah. “Karena itu terimakasih atas support dari Bank NTT,”tambahnya lagi. Kini, dia kembali mengajukan pinjaman yang kedua dengan nilai yang lebih besar yakni Rp. 1,5 Miliar.

“Jadi yang saya mau sampaikan adalah, yang membuat saya tidak meninggalkan Bank NTT karena empat hal tadi itu, yakni saya tidak saja difasilitasi permodalan melaikan pemasaran, regulasi dan edukasi,”ungkap Kandy lagi.

Dia berkesimpulan, ketika bermitra dengan Bank NTT hingga saat ini, dan setiap kali mengajukan tambahan pinjaman, ada banyak hal baru yang diperolehnya. Yakni ada inovasi produk, plasma usahanya bertambah, dan disinilah KOMODO GIFT tidak berkembang sendiri, melainkan menghadirkan brand-brand baru untuk mensupport usahanya.

“Saya usahanya di rumah oleh-oleh, dan saya butuh banyak plasma. Syukur saya tidak berkembang sendiri melainkan saya ajak beberapa pelaku UMKM dan sekarang mereka sudah bermitra dengan Bank NTT,”ungkap Kandy menambahkan, kini ada 9 plasma yang menjadi mitra usahanya.

Pada akhir 2019, dia dan sejumlah temannya mendirikan komunitas UMKM yang diberi nama   Komunitas AKUNITAS yang berjumlah 153 plasma. Dan dari total ini mereka sudah masuk tahap ketiga untuk mikro. “Ini untuk bantuan permodalan khusus untuk komunitas. Dan mereka pun diperlakukan sama, yakni diberi edukasi, ada regulasi dan dibantu pemasaran. Dan saya kalau boleh berkata jujur, saya berkata ke mereka, lihat di saya. Kita setia pada mitra, kita tidak bisa melihat hari ini atau saat ini. Ada masa dimana saya jatuh dan bangun lagi, dan ternyata saya banyak belajar mengenai kemitraan dan saat ini lumayan maju,”ungkapnya menambahkan “Saya titip mesan pada siapapun, terutama mitra plasma saya, bahwa jangan kita berharap hari ini langsung berubah drastis. Membangun relasi tidak bisa instan. Kamu akan memetik hasilnya tidak saat ini.” (***/NA)

 Sumber berita : HUMAS BANK NTT

Editor : Nataniel Pekaata

Menginspirasi Negeri, UMKM Binaan Bank NTT Ini Dikunjungi Hingga Pejabat Negara

NTT AKTUAL. LABUAN BAJO. Siapa tidak kenal KOMODO GIFT, sebuah pusat penjualan kain tenun terlengkap dan juga asesoris khas NTT yang terletak di Jl Raymundus Rambu No 17 RT 03/013 Desa Batu Cermin Kecamatan Komodo, Labuan Bajo. UMKM milik Ibu Kendy ini, kini sudah menjadi ikon di destinasi super premium, Labuan Bajo. Setiap tamu yang berkunjung ke Labuan Bajo, takkan lengkap kunjungannya jika belum sempat mampir ke gallery milik sosok yang bernama lengkap Maria Srikandi Mayangsari Latubatara ini.

Benar. Ketika dihubungi akhir pekan kemarin di Labuan Bajo, Minggu (05/2/2023) Ibu Kendy menjelaskan banyak hal mengenai kesuksesannya bermitra dengan Bank NTT. Dibukanya satu demi satu lembaran perjuangannya bersama bank kebanggaan masyarakat NTT ini. Bahwa sejak tahun 2015, saat dia masih aktif menjadi seorang aktivis LSM international, dia melihat banyak peluang yang bisa dimasukinya.

“Saya masuk Labuan Bajo sejak tahun 2006, bersama suami. Saya bekerja di international NGO, selama 4 tahun dan saat itu saya berhadapan dengan begitu banyak tamu dari kantor saya sendiri dan ketika mereka mau kembali, mereka tanya, soal asesoris. Saat itu Labuan Bajo tidak seperti sekarang. Setiap tamu-taamu yang pulang saya susah sekali mencari kado. Di kantor sering ada gift dan saya susah sekali dapatnya. Begitu project dari kantor saya selesai, saya berpikir, kenapa saya tidak mencoba melakukan usaha untuk sovenir shop,”jelasnya menambahkan, saat itu ada banyak sekali tamu yang datang ke sana dan dia kian kesulitan mendapatkan kado.

Dia lalu membuka usaha, sovenir shop. Saat itu memang sudah ada beberapa usaha serupa, namun dia yakin bahwa setiap niat baik akan direstui Tuhan. “Dan 2015 saya coba untuk itu,”tambahnya. Syukur karena saat itu, dengan segala keterbatasan yang dimilikinya disupport serius oleh Bank NTT, dengan memberikan pinjaman Rp 200 juta. Dan dengan nilai itu, dia mulai mendesain usahanya.

Walau sekarang di Labuan Bajo sudah ada berbagai toko sovenir, ada taipan dan investor, namun bukan Ibu Kendy namanya jika pasrah. Dia selalu kita punya strategi. Bahkan dia tidak pernah menganggap mereka adalah kompetitornya. “Saya masuk ke mereka dengan brand-brand saya baik fashion, kuliner dan sebagainya. Inilah salah satu cara yang membantu saya. Jadi, kehadiran mereka penting, dan banyak membantu saya. Dan sekarang saya tahu bahwa saya tidak bisa melawan mereka. Nah di saya itu komplit, toko tenunan dan juga oleh-oleh, ada aneka asesories. Kalau tenunnya memang mahal, sehingga kita pecah-pecah dengan aneka asesories dengan harga yang murah,”jelasnya.

Memang sangat menginspirasi negeri, dengan hadirnya Komodo Gift, para tamu yang ke Labuan Bajo selalu mendapatkan solusi jika hendak kembali ke tempat asalnya. Mereka selalu menemukan oleh-oleh yang tidak mahal namun  berkualitas. Tamu yang berkunjung ke sana pun tidak sedikit. Setiap minggu jumlahnya ratusan dan mereka tidak saja dari NTT, melainkan dari luar provinsi.

Sovenir Shop Komodo Gift Labuan Bajo, ketika dikunjungi tamu-tamu dari jauh. Diantaranya Komisi X DPR RI yang dipimpin Dessy Ratnasari maupun tamu lainnya. Dokumentasi : Komodo Gift

Ada Maluku, Sumatera, Bali, Kalimantan, Bali dan lainnya. Bahkan belum lama ini pimpinan Bank Indonesia mampir ke sana, sejenak melihat dari dekat praktek digitalisasi pembayaran, juga ada rombongan Komisi X DPR RI, para direksi dan komisaris BPD se-Indonesia saat pertemuan akhir 2022 lalu di Labuan Bajo. Bahkan tak terhitung wisatawan mancanegara.

“Tempat saya menjadi salah satu objek wisata budaya untuk tamu ketika mereka mau belajar tentang tenun. Saya membuat satu objek wisata budaya, mereka bisa belanja oleh-oleh, apa yang mereka butuhkan saya siapkan. Saya tidak saja menjual tenun Manggarai, melainkan mini budayanya NTT. Semua tenun NTT ada di tempat saya. Seluruh NTT bahkan seluruh kecamatan ada di saya,”tuturnya.

Lalu berapa omzetnya sebulan? Ternyata omzet yang dicapainya sebulan rata-rata, Rp 80-100 juta. Dan dia merasa terbantu karena Bank NTT tidak saja memberinya modal usaha, melainkan menyediakan relasi, jaringannya selalu terbuka dan dia bertumbuh karena relasi yang baik itu.  Dan untuk mempermudah dalam bertransaksi, dia menyiapkan seluruh fasilitas layanan yang disediakan oleh Bank NTT.

“Semua aplikasi perbankan yang ada di Bank NTT itu ada di saya. Ada QRIS, EDC. Saya sangat terbantu dengan Mobile Banking Bank NTT, karena banyak pengunjung yang membutuhkannya. Sebagian besar pengunjung kesini menggunakan layanan M Banking dan Bank NTT menyediakannya bagi kami,”pungkasnya. (***)

 Sumber berita : HUMAS BANK NTT

Bupati Belu Dukung Penuh Digitalisasi Sistem Keuangan Desa Oleh Bank NTT

NTT AKTUAL. ATAMBUA. Bupati Belu, dr Taolin Agustinus sebagai salah satu pemegang saham pada Bank NTT, mendukung penuh digitalisasi sistem keuangan desa (Siskeudes) yang sedang disosialisasikan oleh Bank NTT. Untuk diketahui, pada Senin (30/01/2023) di Ballroom Hotel Matahari-Atambua, dilaksanakanlah Rapat Koordinasi Pamong Praja, sekaligus Sosialisasi dan Persiapan Sistem Keuangan Desa terintegrasi Cash Management System (CMS) Bank NTT.

Dan ketika hadir dalam peresmian Be Ju Bisa, Agen Laku Pandai Bank NTT yani Kios Elkana milik Ny Yanti Linda Taolin di Atambua, sesaat sebelum seremoni di Hotel Matahari, Bupati Taolin dalam sambutannya menegaskan hal itu.

“Terimakasih kepada Bank NTT atas semua bantuan, semua kebaikan dan kepeduliannya. Tahun ini kita mendapatkan CSR untuk memperbaiki taman-taman kota disini, ada simpang lima. Dan satu hal,  Saya sampaikan dimana-mana, bahwa Bank NTT ini milik kita bersama. Dan setiap tahun kita masukkan modal bersama dan kita termasuk 10 besar kabupaten yang memiliki modal di Bank NTT,”tegas Taolin. Masih menurutnya, jika dikalkulasi, dari 227 ribu masyarakat Kabupaten Belu, setiap warga memiliki uang di Bank NTT senilai Rp 3 juta.

Bupati Belu, dr Taolin Agustinus, saat memberikan sambutan pada peresmian agen Laku Pandai Bank NTT yakni Kios Elkana milik Ny Linda. Dokumentasi : Humas Bank NTT

“Kitalah pemilik bank ini. Dan setiap tahun saat RUPS, kita percayakan 100 persen kepada Pak Dirut (Harry Alex Riwu Kaho). Jadi kalau soal kepercayaan jangan diragukan karena setiap tahun dievaluasi. Seluruh pimpinan kabupaten, bupati dan walikota termasuk gubernur untuk mengelola ini. Dan setiap tahun kita mendapat keuntungan. Kemarin Rp 6 miliar lebih sebagai sisa hasil usaha yang dikembalikan ke Kabupaten Belu untuk membangun kabupaten ini,”tegasnya. Hadir saat itu Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi NTT, Stefanus Donny Heatubun, Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi NTT,  Japarmen Manalu, Dirut Bank NTT, Harry Alexander Riwu Kaho serta sejumlah undangan.

Atas fakta-fakta dukungan dari Bank NTT itulah, pihaknya tidak bisa menyembunyikan rasa terimakasihnya kepada bank ini. “Oleh karena itu sekali lagi terimakasih kepada Bank NTT dan kerjasama ini kita lanjutkan sampai ke desa. Dengan sistem keuangan desa, digitalisasi, dan sebagainya dan ini adalah sebuah hal yang baik yang mesti terus kita dorong,”ujar Taolin. Apalagi menurutnya kedepan semua transaksi dengan Pemkab Belu yang melibatkan pengusaha, pemborong, akan menggunakan jasa Bank NTT.

Terkait digitalisasi, dia berharap agar kedepan masyarakat perlu didampingi sehingga mereka benar-benar melek teknologi. “Jadi saya mau katakan, kalau bicara tentang bank maka ada di benak kita orang Belu adalah Bank NTT. Oleh karena itu dalam setiap pelayanan juga disini menuju ke digitalisasi. Banyak kemudahan diberikan. Termasuk kesehatan gratis semua. Jadi setiap mengakses kegiatan-kegiatan di Kabupten Belu, kita pastikan sudah jadi nasabah Bank NTT atau belum, karena memang masyarakat kita ini tidak mudah untuk menggunakan aplikasi-aplikasi. Memang harus perlu pelatihan dan pendampingan untuk penggunaan aplikasi Mobile Banking,”pungkasnya. (***)

Sumber berita + foto : HUMAS  BANK NTT

Editor : Nataniel Pekaata

Bank Mandiri Tawarkan Digitalisasi Pasar di Kota Kupang

NTT AKTUAL. KOTA KUPANG. Bank Mandiri menawarkan pemanfaatan teknologi digital yang mereka kembangkan untuk penerapan digitalisasi pasar di Kota Kupang, Kamis (02/2/2023).

I Gusti Made Antara, Area Transaction and Funding Manager Bank Mandiri Area NTT menjelaskan penerapan teknologi mereka berupa sistem collection dan e-ticketing baik untuk penarikan retribusi pasar, parkir bahkan bisa juga diterapkan untuk tiket masuk lokasi wisata dan obyek atraksi.

Sistem ini sudah mereka terapkan di beberapa daerah lainnya seperti Bali dan Bandung. Di NTT ada dua wilayah yang menjadi sasaran program ini yakni Kota Kupang dan Labuan Bajo, Manggarai Barat. Untuk Kota Kupang Pasar Kasih Naikoten dinilai layak untuk penerapan teknologi ini. Menurutnya dengan penerapan digitalisasi ini Bank Mandiri ingin membantu pemerintah daerah setempat memaksimalkan potensi-potensi yang selama ini belum dikelola secara baik pencatatannya sehingga bisa meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD).

Penjabat Wali Kota Kupang, George M. Hadjoh, SH, menyambut baik tawaran kerja sama tersebut. Menurutnya ini merupakan bukti pihak perbankan turut berpartisipasi dalam pembangunan Kota Kupang. Dengan sistem ini dia berharap terwujud percepatan pertumbuhan ekonomi di Kota Kupang yang berimplikasi pada peningkatan PAD. Karena itu dia meminta perangkat daerah terkait untuk melakukan pembahasan lebih lanjut menyangkut peluang kerja sama ini untuk segera ditindaklanjuti.

Dirinya berharap ke depan Pemkot Kupang dapat menjalin kerja sama dengan semua perbankan yang ada di Kota Kupang untuk mengoptimalkan peluang-peluang pendapatan yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan bantuan fasilitas bank.

Untuk di ketahui hadir dalam pertemuan ini Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Kota Kupang, Plt. Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Plt. Kepala Badan Pendapatan Daerah Kota Kupang, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta Direktur Pemasaran PD Pasar Kota Kupang. Dari Bank Mandiri, hadir juga Consumer Loan Manager Area NTT, Sane Ariance Manu dan Branch Manager Kupang Timor Raya, Sang Made Lanang Prasetya. (*PKP_ans)

Sumber berita + foto : Prokompim Setda Kota Kupang